Sekolah yang berkualitas sangat ditentukan oleh banyak hal, antara lain adalah kelengkapan & kualitas fasilitas sekolah yang tentu saja menjadi tanggung jawab utama pengelola. Fasilitas sangat penting karena akan sangat menunjang proses pembelajaran anak. Lapangan olahraga yang memadai, kondisi kelas yang asri, perpustakaan yang lengkap, sarana belajar audio visual, laboratorium bahasa, dll semestinya harus dimiliki sebuah sekolah.
Bagaimana dengan kondisi di SDI AA 25 ? Saat ini SDI Al Azhar 25 memang telah memiliki berbagai fasilitas tersebut, namun berdasarkan pengamatan Jamiyyah, pihak pengelola harus lebih sering turun melakukan supervisi agar fasilitas tersebut tetap bisa mengikuti kondisi saat ini.
Yang paling mudah dilihat adalah keberadaan lapangan olahraga yang dirasa sangat kurang. Sebenarnya dengan mengatur ulang perencanaan site sekolah, maka kendala ini bisa teratasi. Lantas bagaimana dengan kondisi fasilitas yang lain ?
Beberapa waktu yg lalu, pihak Jamiyyah bersama dengan kepala sekolah melakukan supervisi ke seluruh bangunan sekolah. Yang paling utama harus diperhatikan oleh pengelola saat ini adalah kebersihan sekolah, terutama untuk lantai 2. Dengan jumlah tenaga janitor yang sangat memadai, sebenarnya Jamiyyah yakin masalah kebersihan bisa segera diatasi. Kita harus banyak meniru sekolah2 Katolik yang terkenal disiplin & sangat menjaga kebersihannya, padahal jumlah janitor mereka lebih sedikit ( berdasarkan pengamatan di Bernardus, Marsudirini dan Domenico ) . Bukankah dalam ajaran agama Islam dikatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Jangan mengaku sekolah Islam yang baik jika masih belum bisa menjaga kebersihan.
Gambar : Pojok Balkon lt.2 yang.....tak terkatakan
(well...mama Ryuichi...what do u think ? )
Dan...tentu saja yang harus segera dibenahi, alamak...karpet-karpet kelas yang sudah bulukan itu..kenapa juga masih dipajang ? Setelah terus mengetuk "hati nurani" kepala sekolah tanpa bosan-bosannya, dalam meeting triwulan dinyatakan bahwa karpet-karpet bulukan itu akan segera diganti dengan yang baru ( Bener ya pak Budi...)
Ketika pengurus memasuki PSB, secara kasat mata, ruangan sangat nyaman, rapi, bersih & sejuk. Tapi ketika kami melirik secara tak sengaja ke lemari buku, kami merasa prihatin, karena ternyata jumlah koleksi buku selain terbatas juga sudah out of date. Pengelola PSB, bu Kokom, menyatakan bahwa banyak sudah buku yang rusak dan hilang saat dipinjam anak. Sebagai pengurus Jamiyyah, kami tidak bisa tinggal diam. Buku adalah jendela pengetahuan. Sekolah tanpa perpustakaan yang memadai, bagaikan meja yg kehilangan salah satu kakinya, pincang. ( hehehe...peribahasanya ngarang ) Untuk itu, mengingat dari berbagai penghematan Jamiyyah bisa membukukan sisa anggaran 2008-2009 yang lumayan, kami segera membawa hal ini ke rapat hal ini. Dan diputuskan untuk membeli sejumlah buku bermutu untuk dihibahkan. Kami mensyaratkan kepada Kepala Sekolah, bahwa buku-buku dari Jamiyyah harus betul-betul dipergunakan untuk anak, dan bukan hanya dipajang. Bagi kami, lebih baik buku rusak karena dibaca, daripada tersimpan rapi di lemari tak tersentuh.
Gambar : Beberapa buku yang dihibahkan ke sekolah
Demikianlah sedikit laporan pandangan mata kami. Semoga kita semua bisa tergugah untuk menjaga kelengkapan & kenyamanan fasilitas sekolah.
Tak ada gading yang tak retak dan kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.Sesuatu yang sangat sulit diraih adalah kesabaran dan keiklhasan. Semoga menjadi renungan .......
BalasHapusAduh, komentar Dhil's Mom benar2 "dalam" banget ya ... Ada kalanya sesekali kita perlu memantau dan "memberi masukan" ttg apa2 yang kita anggap "kurang" (demi anak2 juga) dan mudah2an yang di komentari memberikan response positif. Semuanya itu juga untuk kebaikan bersama ... ya nggak???!! Anyway, mudah2an di kedepannya dapat membawa suasana yang menyenangkan bagi anak2 SDIA 25 dalam hal belajar (lingkungan kelas dan sekolah), bermain (fasilitas olahraga)dan berkreasi ... Amin ...
BalasHapus