Sabtu, April 24, 2010

MEREKA TIDAK BISA DIKARBIT

Sumber : PEPAK
Tidak seorang pun meragukan pentingnya prestasi intelektual dalam diri seorang anak. Namun prestasi intelektual itu jangan sampai melemahkan keyakinan kita bahwa anak akan mencapai hasil yang sebaik-baiknya kalau mereka diberi kesempatan berkembang sesuai dengan langkah yang ditentukan alam bagi mereka. Soalnya, kalau perkembangan intelektual mereka diburu-buru dan didesak-desak, hasilnya justru akan kurang dibandingkan dengan jika mereka dibiarkan berkembang dengan wajar.
Berikut tiga kasus yang sering dijumpai para psikolog yang bisa dipetik sebagai pelajaran.
  1. Nani, siswa kelas I SD yang kepandaiannya sedang, dipaksa-paksa oleh orangtuanya untuk belajar komputer. Soalnya orangtuanya pernah membaca bahwa kebanyakan anak perempuan kalah dari anak laki-laki dalam pelajaran matematika. Padahal mereka ingin Nani kelak bisa masuk universitas terbaik.
  2. Boby, anak kelas V SD yang kecerdasannya di atas rata-rata, ternyata mundur sekali prestasinya. Ia selalu lelah dan tegang, karena selain harus membuat PR dan belajar di sekolah, ia juga harus pergi ke perpustakaan, belajar piano, dan latihan renang. "Kami ingin agar ia jangan ketinggalan dalam semua bidang," kata ayahnya, yang tidak mau membuka mata betapa anaknya merasa tertekan dan frustasi.
  3. Dina, murid SMU. Gurunya pernah menyebutnya sebagai calon genius. Hal itu dianggap ayahnya sebagai isyarat untuk memaksa pelbagai pihak agar membolehkan Dina lompat kelas. Maksudnya, agar Dina bisa masuk universitas setahun lebih awal dari usia normal. Dina tampak bingung dan kehilangan harapan untuk berhasil, tapi orangtuanya tak kenal kompromi. Ia diharuskan meninggalkan minatnya untuk menari, meninggalkan teman-temannya dan juga pacarnya, yang menurut orang- tuanya hanya "hanya membuang-buang waktunya" saja.
Ketiga kasus seperti itu tidak jarang kita jumpai. Banyak anak menjadi korban dari kecenderungan yang keliru, yaitu menghapuskan masa kanak-kanak secepatnya dan menggantikannya dengan kedewasaan. Masalahnya banyak orangtua beranggapan supaya anak nantinya bisa survive, bisa bertahan di masa yang akan datang yang penuh tantangan, sehingga mereka harus secepatnya menjadi dewasa.
Anak yang diburu-buru seperti itu bukan cuma kehilangan kesejahteraan jiwanya, tetapi juga kehilangan kemampuannya untuk menangani stres. Di lain pihak ada orangtua yang tidak mau kalah dari orangtua lain, bertekad membesarkan generasi "bayi super" berupa genius-genius muda yang kekuatan otaknya didorong sampai batas maksimal mulai saat meninggalkan rahim. Bayi-bayi bukan diajak bermain dengan gembira, melainkan dicekoki dengan hal-hal yang dianggap "bekal masuk universitas". Anak belum berumur 4 tahun pun dijejali daftar kata-kata, karena "tahun depan akan dimasukkan ke TK elite".
Bahkan masa liburan pun kini sering tidak bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang dan mengkhayal lagi oleh anak-anak. Sebaliknya, mereka disuruh les macam-macam.
Memang betul bahwa bayi pun lebih mampu menerima pelajaran daripada yang kita bayangkan. Namun mencoba memajukan kemampuan intelektual seorang anak prematur sama saja dengan mengacaukan jadwal biologis perkembangan manusia yang sudah built-in. Perkembangan kemampuan seorang anak bergantung pada perkembangan otak dan sistem sarafnya. Langkah kemajuan anak yang satu bisa beda sekali dari anak yang lain. Dengan memaksa anak menyamakan derapnya dengan anak yang lebih cepat melangkah, kita hanya akan membuat si anak bingung dan frustasi.
Psikolog David Elkind, dalam bukunya "The Hurried Child", melaporkan sekarang banyak anak yang mendapatkan perawatan psikologis, karena dipaksa belajar macam-macam pada saat masih kecil sekali. Menurut Elkind, anak-anak itu diciutkan masa kanak-kanaknya. Stres yang mereka alami sering muncul dalam bentuk gejala-gejala fisik, seperti anak umur 4 tahun yang tadinya selalu sehat, kini sering sakit kepala.
Anak-anak membutuhkan kesempatan di samping belajar, untuk berangan- angan di samping melakukan sesuatu. Kenyataannya anak-anak yang mengalami masa kanak-kanak yang utuh biasanya lebih berhasil sebagai orang dewasa. Bagaimanapun, buah yang matang di pohon tetap lebih enak daripada buah karbitan. Makanya, Roussseau pun berpesan, "Biarlah masa kanak-kanak matang sendiri."

PENGARUH DAMPAK IKLAN TV PADA ANAK

credit thk : http://pusatinfoelektronik.com

Pengaruh Media terhadap anak makin besar, teknologi semakin canggih & intensitasnya semakin tinggi. Padahal orangtua tidak punya waktu yang cukup untuk memerhatikan, mendampingi & mengawasi anak. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya. Dalam seminggu anak menonton TV sekitar 170 jam. Apa yang mereka pelajari selama itu? Mereka akan belajar bahwa kekerasan itu menyelesaikan masalah. Mereka juga belajar untuk duduk di rumah dan menonton, bukannya bermain di luar dan berolahraga. Hal ini menjauhkan mereka dari pelajaran-pelajaran hidup yang penting, seperti bagaimana cara berinteraksi dengan teman sebaya, belajar cara berkompromi dan berbagi di dunia yang penuh dengan orang lain.

Faktanya..

• Anak merupakan kelompok pemirsa yang paling rawan terhadap dampak negatif siaran TV.

• Data th 2002 mengenai jumlah jam menonton TV pada anak di Indonesia adalah sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun . Angka ini jauh lebih besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000 jam/tahun.

• Tidak semua acara TV aman untuk anak. Bahkan, “Kidia” mencatat bahwa pada 2004 acara untuk anak yang aman hanya sekira 15% saja. Oleh karena itu harus betul-betul diseleksi.

• Saat ini jumlah acara TV untuk anak usia prasekolah dan sekolah dasar perminggu sekitar 80 judul ditayangkan dalam 300 kali penayangan selama 170 jam. Padahal dalam seminggu ada 24 jam x 7 = 168 jam! Jadi, selain sudah sangat berlebihan, acara untuk anak juga banyak yang tidak aman.

• Acara TV bisa dikelompokkan dalam 3 kategori: Aman, Hati-hati, dan Tidak Aman untuk anak.

• Acara yang ‘Aman’: tidak banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis. Acara ini aman karena kekuatan ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami. Anak-anak boleh menonton tanpa didampingi.

• Acara yang ‘Hati-hati’: isi acara mengandung kekerasan, seks dan mistis namun tidak berlebihan. Tema cerita dan jalan cerita mungkin agak kurang cocok untuk anak usia SD sehingga harus didampingi ketika menonton.

• Acara yang “Tidak Aman”: isi acara banyak mengandung adegan kekerasan, seks, dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Daya tarik yang utama ada pada adegan-adegan tersebut. Sebaiknya anak-anak tidak menonton acara ini.

Kenapa Kita Harus Mengurangi Menonton TV?

• Berpengaruh terhadap perkembangan otak

Terhadap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman. Juga, menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.

• Mendorong anak menjadi konsumtif

Anak-anak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif.

• Berpengaruh terhadap Sikap

Anak yang banyak menonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.

• Mengurangi semangat belajar

Bahasa televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.

• Membentuk pola pikir sederhana

Terlalu sering menonton TV dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola pikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya.

• Mengurangi konsentrasi

Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasi anak.

• Mengurangi kreativitas

Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi manusia-manusia yang individualistis dan sendiri. Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan. Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya kebanyakan diisi dengan menonton TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain karena tidak dibiasakan untuk mencari aktivitas lain yang menyenangkan. Ini membuat anak tidak kreatif.

• Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan)

Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup karena kita biasa menggunakan waktu senggang untuk menonton TV, padahal TV membentuk pola hidup yang tidak sehat. Penelitian membuktikan bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mereka mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV dan cenderung memengaruhi orangtua mereka untuk membeli makanan-makanan tersebut. Anak-anak yang tidak mematikan TV sehingga jadi kurang bergerak beresiko untuk tidak pernah bisa memenuhi potensi mereka secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar membuat tubuh tidak banyak bergerak dan menurunkan metabolisme, sehingga lemak bertumpuk, tidak terbakar dan akhirnya menimbulkan kegemukan.

• Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga

Kebanyakan anak kita menonton TV lebih dari 4 jam sehari sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya ‘terpotong’ atau terkalahkan dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang ’berbagi cerita’ antar anggota keluarga. Sehingga bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan mendiskusikan apa yang kita tonton di TV. Rata-rata, TV dalam rumah hidup selama 7 jam 40 menit. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang masing-masing anggota keluarga menonton acara yang berbeda di ruangan rumah yang berbeda.

• Matang secara seksual lebih cepat

Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan seksual ditayangkan pada waktu anak menonton TV sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas untuk usia anak, anak menjadi balig atau matang secara seksual lebih cepat dari seharusnya. Dan sayangnya, dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, mereka memiliki kecenderungan meniru dan mencoba melakukan apa yang mereka lihat. Akibatnya seperti yang sering kita lihat sekarang ini, anak menjadi pelaku dan sekaligus korban perilaku-perilaku seksual. Persaingan bisnis semakin ketat antar Media, sehingga mereka sering mengabaikan tanggung jawab sosial,moral & etika.

Jadi, Siapa yang Seharusnya Mengurangi Menonton TV?

Semua dan setiap orang. Karena akibat buruk yang diberikan oleh TV tidak terbatas oleh usia, tingkat pendidikan, status sosial, keturunan dan suku bangsa. Semua lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari TV, orangtua, anak-anak, si kaya ataupun si miskin, si pintar dan si bodoh, mereka dari latar belakang apa saja, tetap terkena dampak yang sama. Seharusnya instansi pemerintah, instansi pendidikan, instansi agama, keluarga dan individu semua bersama-sama mendukung program ‘Hari Tanpa TV’ ini, untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Pertimbangkan Hidup tanpa TV

Dengan banyaknya bukti betapa TV bisa memberikan beragam dampak buruk, banyak keluarga sekarang membuat rumah mereka bebas-TV. Sangat penting untuk anak mempunyai kesempatan mempelajari dan mengalami langsung pengalaman hidup sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butukan untuk sukses di masa yang akan datang. Kalau menurut Anda hidup tanpa TV itu masih terlalu sulit, maka perlahan batasi dan awasi dengan saksama tontonan anak Anda sepanjang tahun.

Mau melihat generasi anak yang lebih sehat? Keluarga yang lebih dekat? Masyarakat yang lebih madani? Matikan TV. Hal yang mungkin kecil tapi akan berdampak besaaar!

Bantu kami untuk menyebarkan bahaya TV kepada masyarakat, dengan meningkatkan kewaspadaan publik, membantu orang untuk menikmati hidup tanpa TV, membantu mereka melakukan aktivitas yang bebas-TV, dan menawarkan tips-tips sederhana tentang cara melakukannya, kita akan membantu jutaan anak untuk mematikan TV dan menyadari bahwa hidup tanpa TV itu lebih menyenangkan dan menenangkan.

Dengan mematikan TV, kita jadi punya waktu untuk keluarga, teman, dan untuk kita sendiri.

Apa Manfaat HARI TANPA TV?

Dengan TV dalam keadaan mati, kita jadi memiliki kesempatan untuk berpikir, membaca, berkreasi dan melakukan sesuatu. Untuk menjalin hubungan yang lebih menyenangkan dalam keluarga dan masyarakat. Mengurangi waktu menonton TV membuat kita mempunyai lebih banyak waktu untuk bermain di luar, berjalan-jalan atau melakukan olahraga yang kita senangi.

Bagaimana Caranya?

• Pergi ke perpustakaan atau ke toko buku terdekat

Biasakan anak Anda membaca buku. Bila sempat, sisakan waktu setiap hari, kalau tidak, beberapa kali setiap minggu untuk membacakan cerita kepada anak Anda atau biarkan sekali-kali anak Anda yang membacakan cerita untuk Anda. Jangan lupa untuk membahas kembali apa yang telah dibaca. Tanyakan kepada mereka tentang ceritanya, bantu mereka menemukan kosakata baru dan ajak anak untuk membaca beragam macam bacaan. Buatlah membaca itu gampang dan menyenangkan bagi anak Anda dengan cara membuat buku berada di sekitar mereka. Ajak mereka ke perpustakaan. Sediakan sebanyak mungkin buku yang pantas di sekitar rumah dan minta kerjasama keluarga untuk menjadikan buku sebagai hadiah ulangtahun, liburan atau lebaran.

• Bercocok tanam

TV menjauhkan kita dari alam. Padahal banyak hal yang bisa diajarkan oleh alam, dan yang tidak bisa didapatkan dari menonton TV. Dengan mengajak anak bercocok tanam, Anda bisa mengajarkan kepada anak Anda banyak hal. Mulai membuat taman bunga sendiri, atau bahkan 1 pot saja. Dengan ini anak bisa belajar makna tumbuh dan bertanggung jawab. Jadi setiap kali ia menyiram bunganya di pagi hari, ia akan ingat bahwa tanaman, seperti kita semua itu mulai dari benih, tumbuh, berkembang dan kelak layu dan mati. Dan selalu perlu air dan matahari!

• Bermain

Hidup anak pada dasarnya adalah bermain. Dengan bermain, anak belajar banyak hal.

• Melihat awan

Aneh? Mungkin. Karena kita tidak dibiasakan menikmati langit. Atau kita biasa hanya terpaku dengan indahnya bintang-bintang di malam hari. Padahal awan itu hampir selalu ada, selalu bergerak dan kadang-kadang membentuk hal-hal yang unik, seperti kuda nil, atau pesawat terbang. Kita bisa mengajak anak untuk menggambarkan bentuk apa yang dia lihat di awan. Kadang mereka bisa melihat 1 awan tapi dengan 2 bentuk yang berbeda. Kita juga bisa mengajaknya membuat puisi tentang awan. Atau biarkan mereka mengarang cerita tentang apa kira-kira rasanya bila kita bisa hidup di awan. Hal ini bisa memicu daya imajinasi dan kreativitas.

• Menulis surat

Kebiasaan memiliki sahabat pena sudah begitu jauh dari kehidupan anak-anak kita. Dengan teknologi yang kini sudah begitu canggih, anak lebih senang menggunakan telepon untuk bercerita. Tapi ternyata menulis surat melatih banyak hal. Selain mengenali prosedur pengiriman barang (amplop, perangko dan jasa besar pak pos), menulis surat juga melatih motorik dan membuat anak senang bila menerima balasan. Ajak anak menulis surat ke nenek kakek atau saudara yang tinggal jauh. Dan tunggu balasannya! Jika anak mulai mengenal teknologi internet, bisa saja sarana e-mail bisa digunakan untuk melatih kebiasaan menulis.

• Jalan-jalan

Jalan-jalan itu mudah dan murah. Tidak perlu banyak mengeluarkan uang. Jalan-jalan ke rumah teman atau sekadar berkeliling lingkungan rumah saja untuk menyapa tetangga. Kita juga bisa berjalan-jalan ke taman kota dan membuat piknik atau sekadar bermain di sana. Jalan-jalan itu baik untuk tubuh karena bisa menurunkan tekanan darah dan resiko terkena penyakit jantung. Dan yang lebih menguntungkan, jalan-jalan juga bisa mengurangi berat badan. Jalan-jalan juga bisa menenangkan pikiran dan melepaskan stres. Karena dengan berjalan, otak melepaskan zat yang bisa meringankan tekanan pada otot serta mengurangi kecemasan. Jalan-jalan juga bagus untuk lingkungan. Kalau kita lebih sering berjalan dari pada menggunakan transportasi bermesin, kita bisa menghemat 7 milyar gallon bensin dan 9.5 juta ton asap pembuangan kendaraan bermotor pertahunnya. Bayangkan!

• Berenang

Semua anak suka bermain air. Jadi ajak anak Anda berenang. Selain sangat menyenangkan, berenang itu juga salah satu cara berolahraga. Kalau bosan untuk berenang di kolam sekitar Anda, ajak anak untuk pergi ke pantai. Selain bermain dengan ombak, anak juga bisa diajak membuat istana yang indah dari pasir dan mengoleksi kerang-kerang yang cantik.

• Bersepeda

Kalau dilakukan sendiri, mungkin bisa membosankan. Tapi coba lah bersepeda pagi-pagi bersama seluruh keluarga. Selain murah dan menyehatkan, kita bisa mengajak anak untuk menghias sepedanya menjadi sepeda yang indah.

• Mendengarkan radio atau membaca koran

Anak sekarang sudah jarang sekali mendengarkan radio, apalagi membaca koran. Padahal mungin mereka bisa mendapatkan informasi yang tidak kalah banyaknya dibanding mendengarkan berita di TV. Radio bisa melatih anak untuk mendengarkan dengan baik dan koran bisa mengajak anak untuk menambah wawasannya tentang dunia

• Memasak bersama ibu

Masak-memasak bukan hanya kerjaan ’perempuan’, bila sesuai, anak lelaki pun tidak ada salahnya diajak memasak bersama. Suatu hari keahlian itu pasti berguna juga baginya. Ajak anak Anda memasak makanan-makanan ringan yang unik dan mengasyikkan. Misalnya membuat puding semangka kuning atau es krim rasa pisang!

• Bikin lomba antar RT

Ini selalu berhasil bila 17 Agustusan tiba. Sekarang kita tidak perli menunggu moment itu. Rancang rencana perRT/RW untuk membuat acara massal anak-anak yang murah meriah setiap minggunya, jadi anak tidak terpukau di depan TV.

• Berolahraga

Kadang kata olahraga terdengar berat, tapi setelah dilakukan biasanya menyenangkan. Selain jalan-jalan, bersepeda dan berenang, masih banyak lagi olahraga yang bisa dilakukan bersama keluarga. Kalau mau yang sederhana, main badminton. Kalau mau yang lebih menantang, pergi water rafting!

• Bakti sosial

Kita sering lupa mengajak anak untuk memerhatikan orang-orang di lingkungan sekitar yang tidak seberuntung mereka. Ajak anak Anda untuk bersama-sama membersihkan rumah dan lemari pakaian dari barang-barang yang tidak lagi digunakan tapi masih bagus dan layak pakai untuk disumbangkan ke panti-panti asuhan di sekitar rumahmu.

• Rapikan rumah dan halaman

Biasanya yang ini adalah tugas pembantu rumah tangga. Kali ini, ajak anak Anda untuk memerhatikan tempat tinggalnya sendiri. Karena pembantu tidak selalu ada untuk melayani. Ingatkan anak bahwa pembantu disebut demikian karena tugasnya memang ’membantu’ hal-hal yang kita tidak bisa kerjakan. Bukan sebaliknya. Dengan demikian anak akan belajar untuk bertanggung jawab dan lebih menghargai pembantu. Lagipula, tinggal di lingkungan yang rapi dan bersih itu sehat dan menyenangkan.

• Ambil les

Pelajaran di sekolah hanya melatih otak kiri. Jangan lupa untuk melatih otak kanannya. Ambil les yang menarik dan sesuai dengan bakat anak anda. Mulai dari les musik dengan piano, gitar, biola atau drumnya, atau les menari mulai dari tarian daerah, tarian modern dan ballet, atau les-les lainnya. Tapi ingat, jangan sampai les-les ini menambah beban belajar yang sudah menumpuk di sekolah. Pastikan anak mendapatkan waktu yang cukup untuk istirahat juga.

• Bercengkrama dengan keluarga

Nah ini yang mahal. Karena penelitian mengatakan bahwa 54% anak berusia 4-6 mengaku lebih senang menonton TV daripada bermain dengan ayahnya. Para orangtua juga mengaku bahwa mereka hanya menghabiskan sekitar 40 menit perhari untuk melakukan percakapan yang berarti dengan anaknya. Kedekatan dengan keluarga tidak bisa dibeli. Jangan biarkan televisi mencuri lagi waktu kita untuk keluarga yang memang sudah tinggal sedikit sekali karena terpotong aktivitas sehari-hari.

• Belajar

Sebetulnya apapun yang kita lakukan merupakan pembelajaran. Jadi belajar itu bukan hanya lewat buku. Belajar hal-hal baru yang belum kita ketahui. Belajar naik motor atau membuat sarang burung dari kayu. Belajar mengantri, belajar main basket atau belajar untuk sehari saja tidak nonton TV dulu..!

• Mengerjakan keterampilan tangan

Banyak buku sekarang yang mengajarkan membuat keterampilan tangan, sehingga kita bisa melakukannya secara otodidak. Keterampilan tangan bisa dalam bentuk bermacam ragam, mulai dari meyulam, origami sampai membuat bunga dari sabun mandi.

• Ke kebun binatang atau musium

Mengunjungi kebun binatang selalu menyenangkan. Karena kita bisa melihat beragam binatang yang tidak biasa kita lihat sehari-hari. Anak-anak biasanya menyukainya. Bila berani, ada waktu, dan transportasi, kita juga bisa mengunjungi taman safari dan bersentuhan dengan binatang-binatang itu secara langsung. Selain itu, musium juga menarik untuk dikunjungi. Dari musium kita bisa banyak belajar tentang sejarah dan melihat langsung artifak-artifak menarik tentangnya.

Tidak punya waktu? Matikan saja TV-nya dulu. Mengurangi waktu menonton TV memang terkesan susah pada awalnya, tapi ternyata toh ada ribuan hal lain yang menarik untuk dilakukan, bukan?

Tips cara mematikan TV

• Pindahkan TV ke tempat yang tidak begitu ‘mencolok’

• Matikan TV pada waktu makan.

• Tentukan hari-hari apa saja dalam seminggu yang akan dilalui tanpa TV.

• Jangan gunakan kesempatan menonton TV sebagai hadiah.

• Berhenti berlangganan channel tambahan (cable, dll) dan gunakan uangnya untuk membeli hal-hal yang berguna lainnya, seperti buku.

• Pindahkan TV dari kamar anak Anda.

• Sembunyikan remote controlnya.

• Tidak ada TV di hari sekolah.

Jangan terlalu khawatir bila anak mengaku bosan, karena kebosanan itu lama-lama akan menghilang dan biasanya justru menciptakan kreativitas. Karena anak banyak dipengaruhi dengan yang dilakukan orangtua mereka, adalah sangat penting untuk memperhatikan bahwa usaha apa saja, seperti lebih banyak berolahraga, mengonsumsi makanan yang lebih bergizi atau menonton TV lebih sedikit, dilakukan sebagai ‘acara keluarga’ sehingga mematikan TV adalah usaha yang dilakukan oleh setiap anggota keluarga untuk menyisihkan waktu bercengkrama bersama.

(Diolah dari: turnofftv.org oleh Yayasan Kita dan Buah Hati; dan Kidia.)(*)

ANCAMAN DI BALIK JAJANAN ANAK

Sumber : Majalah Nirmala, 29 Sep 2003  Orang tua Ari (bukan nama sebenarnya, anak TK berusia 4 tahun), agak heran karena Ari masih sering kambuh asmanya, padahal semua benda yang kemungkinan memicu asma disingkirkan dari kamarnya. Kegiatannya sehari-hari dikontrol, makanannya pun telah benar-benar diseleksi. bahkan setiap berangkat sekolah pun ibunya selalu membekali jajanan sehat buatan sendiri. Tapi mengapa asmanya masih sering kambuh? Setelah diusut, ternyata diam-diam Ari sering mengkonsumsi makanan ringan dalam kemasan pemberian temannya di sekolah. Karena tubuhnya termasuk sensitif, meski makan sedikit tetap saja asmanya kambuh.

Alda tidak berpenyakit asma, hanya saja badannya memang cukup sensitif dengan bahan tambahan makanan (zat aditif). Karena itu, di rumah orang tuanya selalu menyediakan makanan yang sehat dan tidak membiasakannya untuk jajan sembarangan. Tetapi suatu ketika, melihat es berwarna-warni menarik hati yang dijual pedagang di sekolah, ia tak bisa menahan keinginannya untuk membeli. Sayangnya, minuman yang kelihatan enak itu begitu diminum langsung membuat lehernya terasa seperti tercekik.

Banyak orang tua yang menjadi bingung ketika anaknya sulit makan makanan rumah dan lebih suka jajan. Apalagi jika jajannya di lingkungan sekolah sehingga sulit diawasi. Bagaimana mengatasinya?

Pernahkah Anda perhatikan apa saja jajanan yang dikonsumsi anak sewaktu di rumah atau di sekolah? Jajanan kaki lima, fast food, permen, soft drink, atau snack seperti keripik kentang hingga keluarga chiki? Kasus-kasus tersebut tentu bukan cerita baru. Kebiasaan jajan pada anak-anak memang sulit dihilangkan. Terkadang, saking seringnya jajan, mereka malas makan masakan rumah.

Padahal apa yang dimakan anak sangat menentukan kecerdasan dan kesehatannya. Kebiasaan mengkonsumsi junk food, fast food, makanan instan dan makanan olahan yang berlebihan, mudah menimbulkan kekurangan gizi kronis pada anak-anak. Apalagi jika pola makan itu dibiasakan sejak usia pra sekolah hingga remaja. Pengaruhnya akan terasa setelah dewasa.

Jadi bila selama ini Anda membiarkan saja kebiasaan jajan anak, waspadalah! Berbagai bahan tambahan makanan berbahaya yang terkandung di dalamnya, cepat atau lambat akan menurunkan daya tahan tubuh, begitu pula kemampuan belajarnya. Apalagi jika konsumsi makanan sehat sebagai penyeimbang sangat kurang. Memang ada sebagian orangtua yang cukup berhasil membiasakan anaknya mengkonsumsi makanan sehat dan jarang jajan selama di rumah. Sayangnya, begitu masuk sekolah anak-anak jadi senang jajan juga karena terbawa oleh teman-temannya. Lalu bagaimana mengatasinya?

Jajanan kemasan dan kaki lima sama bahayanya
Sebenarnya tanpa disadari, orang tua juga ikut andil dengan kebiasaan buruk tersebut. Tak jarang, untuk menenangkan anak yang sedang rewel, orang tua terkadang membiarkan anaknya jajan atau bahkan membelikan jajanan. Akibatnya, anak menjadi kenyang dan malas makan masakan rumah; Akibat (ainnya, lama kelamaan anak jadi punya kebiasaan jajan.

Ada orang tua yang merasa sudah cukup bijaksana dengan melarang anaknya mengkonsumsi jajanan kakilima tapi membekali anaknya dengan snack seperti keripik kentang atau cokelat, soft drink, atau jenis junk food lainnya seperti permen, biskuit, krekers dan aneka fast food.

Padahal junk food telah dikenal sebagai makanan miskin gizi dan mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya. Makanan-makanan tersebut tidak lagi alami, karena telah kehilangan zat-zat alaminya yang berkhasiat. Namun hal itu luput dari perhatian karena daya tarik iklan dan kemasannya.

Sementara itu, ada juga orang tua yang membiarkan anaknya makan jajanan kakilima dan kue-kue tradisional dengan keyakinan bahwa jajanan tersebut lebih aman buat anaknya. Padahal kenyataannya, selain kebersihannya kurang terjamin, penggunaan MSG (vetsin), pengawet, pewarna, dan pemanis buatannya bahkan lebih sulit dikontrol.

Menurut survey Yayasan Kusuma Buana, sebuah LSM di Jakarta yang bergerak di bidang kesehatan, cukup banyak anak yang berangkat ke sekolah tanpa sarapan (16,9 % dari 3495 siswa yang diteliti). Akibatnya, mereka jajan di warung dekat sekolah atau pedagang kakilima di sekitar sekolah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun 2001 / 2002 di 13 SD di Jakarta, ternyata kesibukan orang tua di pagi hari atau belum adanya selera makan di pagi hari menjadi alasan anak berangkat sekolah tanpa sarapan. Namun demikian, pola jajan di sekolah ternyata dilakukan juga oleh siswa yang sudah sarapan di rumah masing-masing.

Ketika jajanan di sekitar sekolah-sekolah tersebut diteliti di Laboratorium Institut Pertanian Bogor, dari 34 sampel makanan dan 15 sampel minuman yang diteliti, temyata 58,8 persen makanan dan 73,3 persen minuman mengandung bakteri E. coli dan enterobacter(penyebab diare), zat pewarna, zat pengawet, atau pemanis buatan sakarin.

Sementara para siswanya, 3160 orang, ketika diperiksa darahnya, sebanyak 1565 anak ternyata mengidap anemia (kurang darah). Saat 332 orang di antaranya diperiksa secara acak, sebanyak 1 8,1 persen menderita kurang gizi.

Telmi (telat mikir) sampai kankerHiroshi Osawa, seorang profesor dari Universitas Iwate, Jepang, sejak tahun 1984 telah meneliti perilaku kekerasan remaja Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan kekerasan tersebut diakibatkan oleh konsumsi minuman ringan dalam kaleng atau botol dan makanan junkfood yang terlalu banyak. Selain itu, hasil penelitian juga memperlihatkan hubungan antara perilaku pemarah dan menurunnya konsentrasi dengan ketidakseimbangan metabolisme glukosa pada otak. Ketidakseimbangan ini erat kaitannya dengan konsumsi gula dan karbohidrat olahan berlebihan

Bagi anak yang sensitif, pengawet dan pewarna dapat mencetuskan gejala alergi baik pada tubuh dan otaknya, di samping itu juga menimbulkan gejala diare. Alergi pada zat-zat aditif atau zat-zat tertentu pada makanan, dapat mempengaruhi suasana hati, perilaku dan proses berpikir. Bahkan dalam jangka panjang akan mempertinggi risiko kanker. Zat-zat dalam makanan lain (secara tidak langsung) yang dapat mengganggu aktivitas massa penghantar saraf otak (neurotransmitter) di otak, di antaranya: aroma sintetis, mono sodium glutamat (MSG), atau salisilat sintetis. Asupan MSG dalam jumlah banyak yang terus menerus dalam jangka pendek akan membuat anak jadi haus, pusing, dan mual.

Pengaruh tersebut dapat melalui beberapa cara berikut, yaitu:

  • Mempengaruhi aktivitas otak atau mengacaukan pembentukan serta pengeluaran neurotransmitter yang memodifikasi suasana hati.
  • Mengganggu atau menghambat aliran neurotransmitter sehingga saraf penerima pesan tidak dapat memahami sinyal listrik yang dikirim.
  • Mempengaruhi enzim-enzim yang mengatur aktivitas neurotransmitter.
Gejala atau efek yang ditimbulkan oleh zat-zat pembuat alergi tersebut bisa bervariasi, misalnya kurang gairah belajar, kurang konsentrasi, meningkatnya kenakalan, mudah mengantuk, cemas, dan daya ingat berkurang. Karena efeknya samar dan tidak begitu nyata, orangtua sering mengabaikan. Kalau anak malas belajar, dianggap karena terlalu sering nonton televisi atau main video game.

Mulailah dari rumah
Sesungguhnya anak membentuk kebiasaan makannya dari rumah. Kebiasaan sarapan di rumah atau membawa bekal dari rumah adalah contoh kebiasaan yang baik. Anakanak yang tidak dibiasakan jajan di rumah umumnya juga tidak akan terlalu banyak jajan ketika sekolah.

Hal lain yang perlu dicermati orangtua adalah gencarnya iklan produk makanan di media massa, terutama televisi. Karena jiwanya masih labil, maka anakanak mudah sekali menjadi korban iklan. Terutama jika yang diiklankan adalah produk makanan baru untuk anakanak. Lebih-lebih kalau disertai iming-iming hadiah berupa mainan yang menarik.

Selanjutnya, lingkungan Taman Kanak-Kanak atau sekolah juga akan membentuk kebiasaan anak. Jika teman-teman sekolahnya biasa jajan, anak akan lebih sulit menahan diri untuk tidak jajan. Di sinilah pentingnya peran para guru dalam memotivasi anak untuk membawa bekal atau memilih jajanan yang sehat dan aman.

Karena itu, sungguh patut dicontoh sekolah-sekolah yang kini mulai memberikan perhatian pada konsumsi makanan muridnya selama di sekolah (lihat boks). Adanya kerja sama yang baik antara orang tua dengan guru-guru di sekolah tentu sangat membantu membuat anak lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari jajan.

Contoh bahan tambahan makanan berbahaya dan akibatnya

  • Pemanis buatan yang biasa dipakai pedagang dalam es mambo atau es sirup misalnya:
    Sakarin : menyebabkan kanker kantung kemih dan bersifat karsinogenik pada binatang.
    Siklamat : Berpotensi menyebabkan pengecilan testicular dan kerusakan kromosom.
  • Pewarna merah yang seharusnya untuk tekstil tapi oleh pedagang digunakan untuk mewarnai limun, sirup, permen, bahkan terasi:
    Rhodamine B : ketika diujikan pada mencit dan tikus menimbulkan efek pertumbuhan badan yang lambat, muncul sifat gelisah dan kemungkinan memicu kanker.
  • Bahan pengenyal yang sering digunakan pada bakso :
    Boraks : bersifat akumulatif terhadap kesehatan (terkumpul sedikit demi sedikit dlam otak, hati, dan testis (alat reproduksi pria). Kalau dosisnya sudah tinggi bisa timbul gejala pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, bahkan kematian.
Majalah Nirmala, 29 Sep 2003 

MSG dan Zat Berbahaya dalam Jajanan Anak-anak

Dari blog www.syiarislam.wordpress.com. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi para bapak ibu yg ingin mengetahui bahaya jajan anak.

Dalam Islam, kita disuruh bukan hanya memakan makanan yang halal, tapi juga makanan yang baik. Halaalan Thoyyiban. Halal dan baik:
”Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” [An Nahl:114]
Artinya selain tidak memakan yang haram seperti daging babi atau minuman keras, kita juga harus makan makanan yang baik. Artinya tidak basi atau berbahaya bagi tubuh kita. Makanan tersebut harus bergizi dan baik bagi tubuh kita.
Jika anda mempunyai anak, terutama Balita, maka anda harus mewaspadai makanan apa yang mereka makan. Jangan biarkan anak anda makan makanan kemasan yang mengandung pengawet, msg, pewarna buatan, perasa buatan, apalagi pemanis buatan. Jika perlu, anda coba makanannya untuk mengetahui apakah makanan tersebut aman bagi anak anda. Banyak produsen yang menggunakan zat berbahaya seperti formalin, kalsium benzoat, sulfur dioksida, kalium asetat, asam sorbat untuk pengawet makanan. Padahal zat-zat tersebut bisa merusak ginjal dan menyebabkan kanker.
Tidak jarang makanan tersebut seperti Chiki dan Taro sangat gurih dan terasa bumbunya sehingga anak-anak ketagihan dan memakannya hampir setiap hari. Padahal bumbu tersebut  umumnya mengandung zat yang berbahaya MSG yang bisa mengakibatkan radang tenggorokan, gangguan otak, gangguan ginjal, mual, dan sebagainya.
Khusus mengenai pemanis buatan, di zaman Krismon ini banyak orang yang memakainya karena harganya jauh lebih murah dari gula biasa. Baca kemasan jajanan anak anda. Kalau mengandung aspartame, siklamat, dan sakarin, berarti itu mengandung pemanis buatan. Meski manis, tapi ada terasa pahit di lidah.
Saya punya 2 keponakan yang sampai menginap di rumah sakit karena radang yang berbahaya akibat sering memakan snack / cemilan anak-anak yang sering diiklankan di TV. Untung saja jiwanya masih bisa diselamatkan.
Jika memang anak anda harus jajan, batasilah sekedar susu, biskuit, wafer, dan coklat. Perhatikan benar agar jajanan tersebut tidak mengandung zat berbahaya seperti di atas.
Jika anak anda memaksa makan mie instan, banyakkan kuahnya sampai hampir penuh. Kemudian bumbunya cukup separuh saja. Karena selain berbahaya anak anda bisa langsung kena diare.
Meski anda sudah berhati-hati, kalau kakek dan neneknya datang juga anda harus hati-hati dan berpesan agar tidak memakan cemilan yang mengandung zat-zat berbahaya.
Di bawah cuplikan artikel tentang makanan yang berbahaya:
Waspadai Si Manis Pemicu Kanker
Contributed by Tabloid Suara Islam, Edisi 05
Friday, 01 September 200
Padahal, menurut penelitian Lembaga Konsumen Jakarta, 50 % dari 60 sampel jajanan anak, diantaranya 25 merk jelly, 8 permen dan 16 minuman, mengandung pemanis buatan dengan konsentrasi tinggi. Bahkan ada yang tidak mencantumkan batas maksimum kandungan pemanis buatan pada produk. Hal ini ditemukan misalnya pada Okky Jelly Drink, Okky Bolo Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Vidoran Fresh Drink, Natured Gold, Mariteh Instant.
Picu Kanker dan Leukimia
Aspartam, siklamat dan sakarin adalah beberapa jenis pemanis buatan yang umum dipakai sebagai pengganti gula.
Industri makanan dan minuman memanfaatkan zat-zat ini untuk menekan ongkos produksi. Sebab, rasa manis yang dihasilkannya bisa mencapai 30 – 300 kali gula biasa. Untuk konsumsi rumah tangga zat-zat ini dimanfaatkan untuk diet penderita jantung, diabetes atau menurunkan berat badan. Pemanis buatan ini menjadi pilihan karena tidak mengandung kalori.
Sebenarnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menentukan batas Acceptable Daily Intake (ADI), yaitu jumlah yang boleh dikonsumsi sepanjang hidup. Dr Nurhasan dari tim riset LKJ menemukan, berdasarkan data BPOM, pada November-Desember 2002, penggunaan siklamat sudah mencapai 240 % ADI, sedangkan sakarin 12,2 % ADI. Hal ini jelas menunjukkan tren penggunaan telah over dosis. Persoalan ini sangat mungkin terjadi karena pengguna dan konsumen jarang mengetahui batas aman mengkonsumsi pemanis buatan itu.
Kalau dampaknya hanya menurunkan kadar kalori saja mungkin tak bermasalah, namun jika dapat memicu penyakit mematikan seperti kanker dan leukimia, kita tentu harus waspada. Aspartam telah diteliti European Ramazzini Foundation Oncology and Enviromental, sebuah lembaga riset terkemuka di Italia, pada pertengahan 2005. Dengan dana US $ 1 juta dan menggunakan 1.900 ekor tikus sebagai media percobaan, mereka menemukan ratusan tikus yang telah disuntik aspartam positif terkena kanker mematikan.
Jajanan Anak Bisa Mengundang Bahaya
Menurut penelitian Lembaga Konsumen Jakarta setidaknya terdapat 47 produk makanan anak-anak yang mengandung bahan berbahaya. Beberapa di antaranya merupakan jajajan produk merek terkenal seperti permen Yuppy dan Hore.
Berdasarkan penelitian LKJ, produk-produk tersebut mengandung pemanis buatan. Menurut dr Nurhasan, peneliti senior LKJ, pemanis tiruan yang dibubuhkan pada jajanan anak-anak antara itu antara lain aspartame, siklamat, dan sakarin. Bahan-bahan seperti itu bisa menimbulkan kanker dan gangguan mental. Setidaknya, pemanis tiruan bisa menimbulkan batuk, flu, dan gangguan sirkulasi darah.
Menurut dr Nurhasan, anak-anak yang sensitif terhadap venil alanin yang terkandung dalam pemanis aspartame akan mengalami hiperaktif atau cacat mental. Sementara ini, percobaan konsumsi siklamat dan sakarin untuk binatang menyebabkan kanker.
“Memang makanannya, maksudnya seperti Taro gitu-gitu kan, tapi kan tidak terus-terusan jajan. Paling sehari sekali. Ya dibiarin aja. Jadi, nggak begitu perhatiin juga. Paling kalau sakit dibawa ke puskesmas, nggak boleh makan Chiki dulu,” tutur Arfiah.
MSG Dalam Cemilan Anak-Anak
Gizi.net – Yayasan PIRAC menemukan banyak pengusaha cemilan anak-anak tak mencantumkan adanya MSG dalam kemasannya.Bahaya konsumsi MSG atau monosodium glutamat yang berlebihan masih belum disadari oleh masyarakat luas. Padahal makanan yang mengandung MSG minimum 5 gram dapat memicu penyakit asma. Selain itu berbagai reaksi tubuh dapat muncul setelah mengkonsumsi MSG seperti gatal, mual dan muntah, migrain, gangguan hati serta ketidakmampuan belajar serta depresi.
Pencantuman label MSG dalam kemasan produk-produk tersebut juga tidak luput dari perhatian Yayasan PIRAC dan LKJ. Dari semua produk yang diteliti tujuh produk diantaranya tidak mencantumkan penggunaan MSG didalamnya. Padahal dalam produk tersebut ada kandungan MSG yang cukup tinggi. Ketujuh produk tersebut adalah Taro Snack, Smax, Golden Horn, Chiki, Chitato, Cheetos, dan Anak Mas. Sedangkan yang jelas-jelas mencantumkan penggunaan MSG hanya empat yaitu JETZ, Twistko, Double Decker, dan Twistee Corn.
Kompas CyberMedia
Pilah-pilih Jajanan Anak
Tidak semua jajanan yang dikudap si kecil aman dan sehat. Banyak jajanan yang ternyata tidak baik untuk kesehatan, karena “disisipi” bahan tambahan yang berbahaya. Jajanan seperti apa yang aman untuk dikonsumsi anak?
Pernahkah Anda perhatikan warna kuning, hijau, atau merah menyala pada jajanan yang tengah dikudap buah hati Anda? Sungguh terlihat menggiurkan, bukan? Jika warna-warni meriah tersebut berasal dari pewarna makanan yang baik, tentu tidak menjadi masalah. Persoalan baru muncul, jika warna “indah” itu berasal dari bahan pewarna buatan yang berbahaya. Dampaknya, jelas sangat merugikan, karena bisa memicu berbagai gangguan, mulai keracunan, alergi, sampai kanker. Dan gawatnya, pewarna buatan itu bukan satu-satunya, karena masih ada lagi bahan tambahan makanan lain yang tak kalah berbahayanya.
Sebetulnya, bahan tambahan makanan (food additives) jumlahnya sangat banyak. Menurut konsultan gizi dari RS Internasional Bintaro, Sri Durjati Boedihardjo, MD, MSc., Ph.D bahan tambahan yang berbahaya biasanya berasal dari bahan-bahan kimia yang tidak digunakan sebagaimana mestinya. Beberapa bahan tambahan berbahaya bagi manusia yang biasa digunakan pada jajanan anak antara lain formalin untuk mengawetkan, boraks untuk mengenyalkan, dan pewarna buatan.
MSG Hingga Formalin
Bahan tambahan apa saja yang sering digunakan pada jajanan anak? Salah satunya adalah lain pewarna buatan. “Yang sering digunakan adalah rhodamin B (warna merah) dan methanil yellow (kuning). Padahal, keduanya biasa digunakan sebagai pewarna tekstil,” kata Ndung. “Pewarna alamiah tentu kurang menarik, apalagi untuk jajanan anak-anak.” Padahal, kalau mau, untuk pewarna bisa menggunakan kunyit, misalnya. Konsumsi tinggi bahan pewarna tadi bisa memicu diare, alergi, sampai kanker atau kerusakan ginjal.
Bahan tambahan lain adalah formalin yang sering digunakan sebagai pengawet. Sebetulnya, formalin digunakan untuk membunuh bakteri pembusuk atau untuk mengawetkan jasad mahluk hidup, tapi disalahgunakan untuk mengawetkan makanan. Bila dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi, formalin dapat memengaruhi kerja saraf. Jika mau, sebetulnya bisa menggunakan garam atau laos untuk mengawetkan makanan. “Teknik pembuatan atau penyimpanan juga memengaruhi keawetan. Kalau tempat pembuatan steril, otomatis juga akan lebih mengawetkan makanan,” tambah Ndung.
Boraks juga sering digunakan sebagai bahan tambahan. Di beberapa daerah, boraks dikenal dengan sebutan bleng. “Boraks digunakan untuk mengenyalkan atau merenyahkan makanan, misalnya bakso, mi, atau kerupuk. Untuk mi, selain dikasih formalin, terkadang juga diberi semacam cairan lilin agar tidak lengket,” lanjut Ndung.
Bahan tambahan lain yang harus diwaspadai adalah MSG (bumbu penyedap masakan) dan pemanis buatan. “Meski efek MSG berbeda-beda pada setiap anak, tergantung usia, tapi untuk amannya, sebaiknya tidak usah diberi MSG. MSG bisa berdampak ke gangguan di hati, menimbulkan gangguan alergi, depresi, bahkan mengganggu keseimbangan fungsi otak. MSG juga sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil, karena bisa masuk ke plasenta,” jelas Ndung. Sementara pemanis buatan, pada tingkat tertentu bisa menjadi karsinogen.
PENGAWET MAKANAN
Beberapa zat pengawet yang sering ditambahkan pada produk makanan antara lain.
1. Kalsium benzoat
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin (racun), spora dan bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang diberi kalsium benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol, yaitu seperti aroma obat cair. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, sari buah, sirup, dan ikan asin. Bahan ini bisa memicu terjadinya serangan asma pada penderita asma, serta mereka yang peka terhadap aspirin.
2. Sulfur dioksida
Bahan pengawet ini banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaan pada lambung, mempercepat serangan asma, memicu alergi, serta menyebabkan kanker.
3. Kalium asetat
Bahan pengawet ini biasanya ditambahkan pada makanan yang asam. Kalium asetat tidak aman karena bisa menyebabkan rusaknya ginjal.
4. Asam sorbat
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, dan produk minuman kerap ditambahi asam sorbat. Meski aman dalam konsentrasi tinggi, bahan pengawet ini bisa membuat perlukaan di kulit.
Banyak Cemilan Anak-Anak Tak Cantumkan Adanya Kandungan MSG
31 Juli 2003
TEMPO Interaktif, Jakarta:PIRAC menemukan banyak pengusaha cemilan anak-anak tak mencantumkan adanya MSG dalam kemasannya.

100 ALASAN ENAKNYA HIDUP DI INDONESIA

Dari blog Belanja Sampai Mati - Amelia Masniari 
catatan redaksi : banyak hal menarik bisa kita cermati dari tulisan jeng Amy ini
I. Urusan Rumah

1. Punya Pembantu ( kalau mau banyak juga bisa ).

2. Punya Supir.
3. Punya Satpam di rumah.

4. Punya Tukang Kebun di rumah.
5. Punya Baby Sitter full time.

6. Bensin masih disubsidi pemerintah.
7. Tidak ada pembatasan umur kendaraan.

8. Bisa nembak SIM tanpa harus ujian.
9. Bisa nyogok polisi di jalan.

10. Bisa bayar malah kalau perlu langganan joki 3 in 1.
11. Salah parkir bisa diampuni polisi kalau pasang senyum manis dan mobil tidak diderek.

12. Thanks God negeri ini tidak terlalu banyak peraturan seperti di Singapura.
13. Bisa Nembak KTP di banyak tempat trus KTP nya dikoleksi dari tiap propinsi...hehehe......

14. Bisa manggil tukang jahit dan antar jemput hasil jahitan ke rumah.
15. Bisa manggil guru les privat apa saja ke rumah dan lebih murah dari pada di luar negeri.

16. Di pasar masih bisa nawar seenaknya walaupun sering kena marah...
17. Bisa manggil tukang potong rumput ke rumah.

18. Buang sampah sembarangan sering tidak ketahuan, kalau di negara orang masuk penjara.
19. Nyebrang Jalan sembarangan tanggung resiko sendiri.....


II. Urusan Keuangan

20. Tidak punya NPWP belum masuk penjara.
21. 10 thn terakhir inflasi lebih dr 100% rakyat Indonesia tidak ada yang mati kelaparan.

22. Gaji PNS/TNI/POLRI pas-pasan tapi pada bisa beli mobil dan rumah... hehehehehe........

23. Setinggi apapun harga dollar, Singapore Great Sale tetap ramai orang Indonesia....


III. Daily Activity



24. Pakai barang palsu tidak usah takut karena belum ada sanksinya.....

25. Pakai barang palsu tidak malu, malah bangga... "ini ka we satu loh jeng.... "

26. Bisa beli sarapan pagi hari bahkan subuh... selalu ada di tepi jalan....

27. Jam berapapun kelaparan tengah malam, di jalan ada yang jual makanan.

28. Ada jual jajanan lewat depan rumah.
29. Jajan di luar atau makan di rumah makan masih murah dibanding dengan negara lain.

30. Harga sayur-sayuran lokal masih murah.

31. Belanja di supermarket, plastik atau kantong belanjaan gratis di negara lain harus beli.

32. Belanja di supermarket bisa minta tolong petugasnya bawain barang ke parkiran.

33. Belanja di supermarket atau di mall ada tempat penitipan barang.

34. Di Mall ada ojek payung kalau hujan.

35. Mobil mewah bisa dapat tempat parkir paling strategis asal kasih tip sama tukang parkir.
36. Biar kata negara ini krisis ga henti, jalanan tetap penuh mobil mewah bo!!!

37. Tarif taksi di Indonesia masih termasuk murah, dan tidak ada peak hour surcharge.....

38. Supir taksi mau disuruh nunggu asal dikasih tip.

39. Tarif parkir di Indonesia masih termasuk murah.


IV Pendidikan


40. Biaya pendidikan di Indonesia masih termasuk murah.

41. Harga buku murah.

42. Walaupun gaji guru minim sekali, tapi mereka tidak mogok kerja.....
43. Biaya kuliah masih termasuk murah

44. Liburan sekolah (inc.: hari kejepit nasional) dlm 1. thn kalender sekolah banyak sekali.

45. Jangan takut... Ada anak ada rezekinya.....




V. Kesehatan




46. Biaya melahirkan normal dan caesar masih murah di Indonesia

47. Biaya rumah sakit masih termasuk murah dibanding negara lain.

48. Biaya jasa dokter dan tindakannya masih termasuk murah....

49. Walau jasa dokter murah, tapi dokter masih di servis abis sama perusahaan obat.

50. Dokter boleh praktek sesuka hati sampai jam berapa... asal kuat hehehehhe

51. Klinik 24 jam bertebaran di mana-mana....

52. Walaupun harga obat katanya mahal tapi ada generiknya....


VI Travel



53. Harga tiket pesawat domestik murah (walaupun naiknya agak sport jantung.. ).

54. Lagi musim liburan banyak calo, tapi kita sering juga butuh calo kalo kepepet... hehehe...

55. Kadang enakan beli sama calo lagi... bisa sekalian di chek in kan..... hehehe.......

56. Ada porter di terminal keberangkatan dan kedatangan.... dan murah...

57. Kalau overweight penerbangan lokal masih bisa nego.

58. Bisa nego sama bea cukai bandara hehehhehe.....

59. Kalo beruntung kadang ada calo fiskal heheheh.....

60. Kalau terlambat check in tidak terlalu lama kadang bisa ngerayu......

61. Tarif angkutan umumnya paling murah sedunia (walaupun kenyamanan dan keselamatan

tidak dijamin)......

62. Room Rate hotel berbintang di Indonesia sangat murah dan fasilitasnya OK.

63. Di Indonesia semua hotel berbintang ada room service 24 jam

64. Jangan ngeres dulu otak ya... ada hotel jam-jam an... hayo... para cowok2.....

65. Kecuali di Aceh, Check in hotel tidak harus bawa surat nikah hehehhe.....

66. Hotel berbintang di Indonesia check out nya bisa di nego sampai jam 5 sore......


VII Climate, Flora and Fauna


67. Alam yang luar biasa indahnya....

68. Air bersih masih murah bahkan gratis asal mau bikin sumur......

69. Tuhan sangat bermurah hati, bibit tanaman apapun dilempar bisa tumbuh...

70. Tanaman di pekarangan banyak yang bisa dijadikan makanan dan banyak khasiatnya.

71. Selain sebagai bahan pangan, tanaman-tanaman Indonesia banyak yang berkhasiat obat.

72. Curah hujan yang cukup mencegah kekeringan (kecuali di beberapa tempat)

73. Iklim yang sangat bersahabat dan membuat kita tidak harus punya baju winter....

74. Tempat pariwisata yang sangat banyak dan Indah.


VIII Culture


75. Orang Indonesia sangat ramah terhadap orang asing....

76. Banyak kekayaan budaya yang buat kita bangga, misalnya Bali....

77. Keragaman adat istiadat yang membuat kita berbeda dengan bangsa lain/

78. Banyak kain tradisional yang cantik dan bisa dibuat pakaian yang keren dan moderen.

79. Banyak kerajinan tangan tradisional yang bisa digunakan dan terlihat gaya dan edgy...

80. Baju Perancang Indonesia sebagian besar harganya masih terjangkau.

81. Tarif tukang jahit yang murah... sehingga kita bisa sering baju baru...

82. Kita sudah boleh bangga pakai sebagian baju dan asesoris designer Indonesia.

83. Mutu manikam alias precious stone di Indonesia banyak ragam dan harga terjangkau...

84. Tarif Salon yang murah, sehingga banyak orang Indonesia yang sangat terawat....

85. Tarif tukang pijit yang murah dan bisa dipanggil ke rumah....


IX Food



86. Makanan Indonesia banyak sekali ragam dan variasi rasanya.

87. Makanan Indonesia sangat spicy, coba bayangkan jika kita harus makan ikan mentah?

88. Ada Nasi..(inc.: nasi uduk, nasi gemuk, nasi kuning, nasi merah, nasi goreng,nasi liwet dll..).

89. Ada sambal terasi...

90. Ada petai, jengkol dan baung...

91. Ada Indomie dan Mie Sedap( sumpah... ini bukan iklan... )



X Family Matters



92. Ayah dan ibu yang tetap jadi ayah dan ibu selamanya dan kita tetap anak-anak selamanya.

93. Tidak harus keluar dari rumah umur 18 tahun

94. Orang tua yang selalu berjuang keras untuk pendidikan dan masa depan anaknya....

95. Orang tua yg bisa dimintakan tolong(in case of emergency, inc jaga anak & financial..).

96. Orang tua yang mengajarkan tata krama dan adat istiadat....


XI Religion


97. Kebebasan beragama dan kepercayaan di negeri ini.

98. Kebebasan menjalankan ibadah.

99. Kebebasan merayakan hari besar


XII Others


100. Ada kebanggaan jadi orang Indonesia....



I Love Indonesia...



Amy....

Senin, April 19, 2010

Memperbaiki Konsentrasi Belajar

Credit Thk : Web Psikologionline

Konsentrasi belajar anak adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu, hingga pekerjaan itu dikerjakan dalam waktu tertentu. Pada beberapa anak bisa mengalami kesulitan, kesusahan dan gangguan dalam hal konsentrasi dan atensi yang ia berikan. Banyak pula orangtua yang juga mengeluh dan bingung dalam meningkatkan dan mengatasi anak yang sulit berkonsentrasi.
Sulit berkonsentrasi, terlebih dahulu harus dilihat apa penyebab anak sulit berkonsentrasi? Banyak para orangtua yang bingung dan kawatir dengan keterangan sekolah dan pihak pengajar mengenai anak yang termasuk hiperaktif dan sulit dalam berkonsentrasi.
Pertanyaan yang harus bisa dijawab terlebih dahulu adalah apakah penyebab anak mengalami gangguan dalam konsentrasi? Bentuk pengajarannya yang tidak menarik dan membosankan ataukah anak memang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.
Gangguan Konsentrasi tergolong ke dalam salah satu jenis gangguan ADHD, singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), suatu kondisi yang juga dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan perhatian).
Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder / ADD) adalah suatu pemusatan perhatian yang buruk (singkat) dan sifat impulsif (mengikuti kata hati) yang tidak sesuai dengan usia anak. ADD merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi dan ketekunan menjalankan tugas. Anak juga mungkin bersifat impulsif dan hiperaktif.
Contoh bentuk dari masalah ini adalah sering melakukan kesalahan sembrono, tidak mendengarkan dengan baik, tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, dan mudah lupa dengan aktifitas sehari hari. Dan hal ini terjadi ada pada lebih dari satu situasi misalnya di rumah, sekolah, klinik dan lain lain.
Ibu Nani (nama samaran) mengatakan: “Anakku sebelum menginjak umur 8 tahun punya masalah dengan konsentrasinya tetapi semakin besar aku perhatikan perkembangannya di sekolah maupun lingkungan menjadi suka berpikiran kosong. Itu saya temuin ketika dia les matematika yang mana sering bengong dan tidak membuat jawaban sehingga harus ditegur dan ditegur lagi untuk mengingatkan dia dalam bertugas. Kalau di tempat les bolanya pun dia sering bengong pula. Kira kira solusi apa yang pantas buat anak saya agar dia dapat lebih konsentrasi di sekolahnya. Karena kalau secara omongan kayaknya sudah capek saya memberitahu dia.”
Ada beberapa hal yg bisa Ibu Nani lakukan dalam menangani masalah konsentrasi anak. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam mengatasi anak sulit berkonsentrasi :
1. Membuat rules. Jadi, Ibu Nani dan Anak bisa duduk bersama untuk membuat rules yang akan disepakati bersama saat belajar. Misalnya :
a. Sit down properly
b. Look at the teacher (siapa pun gurunya)
b. Listen to the teacher
d. Do your work fast
e. etc (Ibu bisa tambahkan sesuai kondisi anak)
Kemudian tulis rules tersebut, dan tempel di tempat belajarnya di bagian yg mudah terlihat. Dengan demikian, diharapkan nantinya Ibu Nani tidak lagi selalu berteriak untuk mengingatkan, karena rules tersebut diharapkan bisa menjadi “sign” bagi anak tentang perilaku yang harus ditampilkan saat ia belajar. Diharapkan pula, anak bisa menggeneralisasi rules tersebut di sekolah.
2. Membuat “sign” dengan waktu, sehingga anak sadar bahwa dalam mengerjakan tugas ada time limit-nya. Misalnya : dengan menggunakan timer atau stop watch. Bila ia sudah memahami konsep jam, Ibu Nani bisa meletakkan jam weker di dekatnya, dan mengatakan : “Adek punya waktu 30 menit untuk mengerjakan tugas. Sekarang jam 8, jadi jam 8.30 Adek harus sudah bisa menyelesaikan semua tugas itu.”
3. Saat belajar di rumah, Ibu Nani harus membuat simulasi seperti layaknya belajar di sekolah. Jadi, usahakan setting tempat belajarnya juga seperti di kelas (ada papan tulis dan Ibu Nani bisa menuliskan soal soal atau materi belajar dan meminta adek mencatatnya, dan lain lain). Saat mengajarkan juga usahakan seperti guru nya di sekolah (Ibu Nani berjalan-jalan saat menyampaikan materi sehingga kita bisa melihat apakah anak memperhatikan atau tidak), jadi tidak selalu duduk di samping anak.
4. Memecah waktu belajarnya menjadi beberapa kali. Misalnya, waktu belajar yang satu jam, kita pecah menjadi tiga kali dalam satu jam (per 20 menit) dan diselingi dengan istirahat selama lima menit. Bila anak sudah konsisten dengan waktu 20 menit, maka bisa kita tambah waktu belajarnya menjadi 30 menit, dan seterusnya. (Maesyaroh, Fajriati : Psikologi Bunga Matahari)
Perlu di perhatikan, semuanya akan membutuhkan usaha maksimal, konsistensi, kesabaran dan do’a dari kita. Proses ini akan sangat panjang dan lama. Untuk melatih konsentrasi anak bisa dilakukan cara mudah berikut ini:
1.Menjumput (menggunakan jempol dan telunjuk) butiran beras atau kacang merah sambil menghitung jumlahnya, selain melatih konsentrasi juga melatih motorik halus anak….
2. Memindahkan air dari mangkuk/baskom kedalam botol dgn menggunakan tutup botol tsb. dilakukan dgn tangan kanan dan kiri secara bergantian.
3. Bermain Puzzle juga diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dan memori anak.Kotak susu bekas dapat dibuat menjadi puzzle sederhana.
4.Menyusun balok bisa juga dilakukan. Menyusun balok secara horisontal keatas maupun vertikal dalam bentuk barisan.
5. Berenang, terutama dengan gaya bebas juga merupakan olahraga yg baik untuk anak, karena berenang bisa menstimulasi indera2 sensoris, melatih konsentrasi, juga menstimulasi otak kanan dan kiri (pada gerakan gaya bebas).
Semua kegiatan diatas dapat di barengi dengan sebuah pemberian hadiah, pujian atau pemberian yang ia suka agar ada timbal balik dan motivasi dari apa yang telah ia lakukan. Kegiatan diatas juga bisa digunakan dalam bentuk permainan bagi anak. Sebelumnya dilihat dulu mana mana dari poin diatas yang bisa di lakukan oleh anak.

Kamis, April 08, 2010

English Time Alert ! English Time Alert !

Bapak Ibu mungkin sudah pernah melihat buku pelajaran bahasa Inggris anak-anak kita ? Bagus banget yaah...banyak gambarnya, game nya..wow...pokoknya lovely habis ! Bandingkan saja dengan buku pelajaran jaman kita dulu. Makanya beruntunglah anak-anak yang bersekolah di Al Azhar, bisa mendapatkan buku sebagus itu. Tapi tunggu dulu...mari kita lihat sejenak penggunaan buku itu. Terungkap dari percakapan saya dengan anak-anak, buku itu jarang digunakan, game-game yg ada, cerita-cerita juga jarang dibaca. Lalu apa yg dipelajari saat pelajaran bahasa Inggris ? Dari omong-omong dg bapak guru bahasa Inggris kita, ternyata untuk mempraktekkan pengajarannya, memerlukan tambahan waktu. Jumlah waktu yang hanya 2x @45menit seminggu dirasakan sangat kurang. Nah..ini nih..pekerjaan rumah buat pak Budi dan jajarannya. Kami tahu, bahwa di Jawa Tengah ada munlok atau muatan lokal semacam Bhs.Jawa dan KPDL yg juga sudah ada standar jumlah jam pengajarannya. Tapi whatever lah pak, diatur aja schedule nya lagi. Justru karena jumlah jam pelajaran terbatas, jadual harus diatur sebaik-baiknya. Saya yakin sekali hal itu bisa dilakukan. Dan tentu saja metode pengajaran Bhs.Inggris mungkin bisa diatur lebih efisien. 

Jika waktunya dirasa kurang..saya usulkan untuk agak 'tricky' lah...misalnya nih, story yang ada dibuat PR, anak disuruh latihan baca di rumah. Nah..nanti disekolah tinggal diajak baca bersama-sama atau membahas secara klasikal. Untuk gamenya, suruh dong anak persiapkan di rumah, lalu mainkan di sekolah. Jenis PR bahasa Inggris juga jangan hanya melulu soal isian saja...bentuk PR kan banyak, bisa bikin puisi dalam bahasa Inggris, menyanyi lagu Inggris, buat karangan singkat dalam bahasa Inggris..atau bahkan nih, jaman sekarang hampir semua anak doyan facebook, ayo chatting bersama-sama dalam bahasa Inggris. Ada kemauan maka ada jalan..dan jalan ke Roma itu ada seribu, pepatah lama yang nggak pernah salah. 

Jadi sambil menunggu pak Budi cs untuk memenuhi English Time Alert nya, maka guru2 bhs.Inggris bisa berkreasi dengan jam yg ada. Istilah anak sekarang nih...jam terbatas...so what gitu lo. Okey, met berkarya..met berkreasi. Untuk bapak ibu di rumah, ayo sisihkan waktu sejenak bersama anak-anak kita untuk melatih bahasa Inggris anak-anak dengan berkomunikasi ..yah, se jam sehari cukuplah.

Rabu, April 07, 2010

Mencermati UTS : Multiple Choice ? Tinggalkan !

UTS sudah berlangsung dan rapor mid semester pun telah dibagikan pada hari Sabtulalu, 3 April 2010. Namun meski demikian, ada beberapa hal yang kiranya perlu dicermati sehubungan pelaksanaan UTS itu, antara lain :
1. Bentuk Soal
Bentuk soal UTS adalah pilihan berganda atau multiple choice. Sebenarnya dalam perkembangan dunia pendidikan, jenis soal seperti ini sekitar 10 tahun yang lalu sudah dihimbau untuk ditinggalkan. Mengapa ? Karena bentuk soal pilihan berganda sama sekali tidak bisa mencerminkan kemampuan anak yang sesungguhnya. Banyak unsur bias di dalamnya. Misalnya, anak yang menjawab asal-asalan jika dia beruntung, maka jawabannya bisa benar. Selain itu, bagi anak yang kemampuan visual nya tidak bagus, maka akan banyak melakukan kesalahan karena maksud hati menjawab "a" tapi di lembar jawab dia mencoret "b". Masih banyak lagi kerugian yg disebabkan oleh soal ini. Contohnya, untuk soal yang memerlukan perhitungan, maka proses berpikir anak tidak mendapatkan poin nilai meski prosesnya benar, jika apa yang dipilihnya salah. Proses berpikir anak menjadi tidak dihargai. Padahal inti dari pendidikan itu sendiri adalah prose, bukan hasil.
2. Pembagian Hasil UTS
Untuk mengetahui hasil kerja anak dan menelaah kekurangan anak, maka semestinya soal & lembar jawab dibagikan kepada orangtua. Kami bisa memahami bahwa soal UTS adalah milik sekolah dan pihak sekolah takut soal bisa tersebarluaskan, namun jangan pula dilupakan bahwa orangtua pun berhak untuk mengetahui perkembangan kemampuan anaknya. Harus dicarikan mekanisme pelaksanaan agar keinginan kedua belah pihak bisa terakomodasi.
3. Pembagian Hasil Ulangan Harian & PR
Saat ini belum semua guru secara teratur membagikan hasil ulangan dan PR kepada anak-anak. Padahal hal ini sangat diperlukan orangtua agar bisa membantu membimbing anak untuk belajar di rumah. Setidaknya dengan adanya hasil ulangan harian & PR, orangtua bisa membantu memprediksi kelemahan anak dalam belajar. Dengan demikian, terjadi kontinuitas pembelajaran anak dari sekolah-rumah-sekolah. Bukankah ini situasi kondusif yg hendaknya diciptakan oleh setiap sekolah ?

Demikian beberapa kritikan yg kami sampaikan sehubungan dengan pelaksanaan UTS di sekolah. Masukan ini telah pula kami teruskan ke pihak sekolah melalui website Al Fikri. Semoga UTS maupun Ujian2 yang akan datang, bisa terlaksana dengan lebih baik demi kemajuan bersama.

Sabtu, April 03, 2010

Pemilihan Ketua Jamiyyah periode 2010-2012

Bapak Ibu yang kami sayangi,
sebentar lagi masa kepengurusan periode 2008 -2010 akan segera berakhir. Meski mungkin banyak cacat dan kekurangan di sana sini, namun setidaknya kami sudah berusaha untuk meletakkan landasan kuat berorganisasi baik secara intra organisasi maupun dalam hubungan kerjasama dengan para stakeholders.

Kini tiba saatnya, para anggota Jamiyyah SDI AA 25 mengadakan kembali Pemilihan Umum Ketua Jam'iyyah Periode 2010 -2012. Diharapkan partisipasi aktif dari Bapak Ibu untuk mencalonkan diri sebagai Ketua, agar organisasi yang kini berkembang semakin baik akan lebih baik lagi. Syaratnya cukup mudah :
1. Orangtua Murid SDI Al Azhar 25 Semarang, diutamakan yang putra/i nya duduk di kelas 1-4 SD
2. Sanggup dengan berniat baik menjalankan tugas sebagai Ketua Jam'iyyah
3. Memiliki misi dan visi yang mendorong kemajuan organisasi
4. Bisa bekerjasama dengan pihak stakeholders

Nah..cukup mudah bukan ? Oh ya, lebih diharapkan yang tidak gaptek ya...
Ayo, salurkan bakat kepemimpinan & berorganisasi anda. Segera mendaftar, ke sekretaris jamiyyah, mama Fadhil atau mama Nanet. Tidak harus seorang ibu, bapak pun boleh asalkan bisa membagi waktu.
Pendaftaran : tanggal 1 April - 30 April 2010
Sosialisasi : 1 Mei - 15 Mei 2010
Pemilu : 17 Mei 2010