Minggu, Mei 02, 2010

Seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) - tingkat Propinsi Jawa Tengah

Setelah mengikuti seleksi OSN tingkat kota Semarang pada tgl 15 April 2010 di SD Taman Pekunden dan berhasil meraih peringkat ke 1, maka pada tgl 29 - 30 April 2010, Reyhan Anindya Aryatikta, atau ngetop dg nama Totik, mengikuti seleksi tingkat propinsi.
Wakil dari Sains ada tiga, Totik ( SDI Al Azhar 25), Hamidah ( SDN Palebon 4 ) dan Mawira ( SD PL Don Bosco). Mereka didampingi pak Mardi, guru SD Gayamsari, yg ditunjuk resmi oleh Diknas Kota. Sementara wakil dari Math juga tiga anak, Jessica & Ana ( keduanya dari SD Tri Tunggal) dan Leorca ( SD Karang Turi ). Tim Math didampingi oleh Kristiawan, guru SD Tri Tunggal. Selain tim inti dan pembimbing, turut mendampingi juga pak Naryo- guru SD Don Bosco, bu Ida - guru SD Karang Turi dan bu Susi - guru SDN Palebon. Pak Fauzi sendiri sebagai pendamping dr SDI AA 25, tidak bisa secara penuh mendampingi, berhubung masih berstatus "penganten baru". Di tanggal 29 April, pak Fauzi menjenguk 2 kali, pertama di siang hari dan kedua di malam hari, tentu saja bersama bu Fauzi. Hehehe...
Di hari pertama, tgl 29 April, jam 18.00 acara dibuka secara resmi oleh Drs.Nurhadi Amiyanto, Msc, sebagai Kabid dikdasmen. Acara berlangsung cukup meriah, karena jumlah peserta cukup banyak. Dari Math ada 105 peserta, berasal dari perwakilan 35 kabupaten/kotamadya dan 105 peserta dari Sains, juga dari 35 kabupaten/kota. 
Pada tgl 30 April jam 07.00 tepat, seleksi tahap awal dimulai. Tahap pertama ini, anak-anak mengerjakan 50 soal multiple choice dalam waktu 1 jam. Kemudian dilanjutkan break sejenak, sekitar 15 menit, untuk makan snack. Tahap kedua, berlangsung 2,5 jam dengan 15 soal uraian dan 10 soal eksplorasi. Seperti di seleksi tingkat kota, 40% soal diberkan dalam bahasa Inggris. Kemampuan bahasa Inggris para peserta di sini benar-benar diuji, karena mereka harus bisa menjelaskan argumen2nya dalam bahasa Inggris. Pak Mardi sebagai pendamping resmi Sains, sempat mewanti-wanti Totik agar menuliskan jawaban hanya dalam tulisan tegak dan bukan tulisan latin. Harap maklum saja, tulisan Totik sangaaaat...keriting ! Pak Mardi sempat berbincang dengan para guru bahwa saat seleksi di tingkat kota, meski mencapai skore tertinggi, Totik hampir kena diskualifikasi karena meskipun bahasa Inggrisnya bagus, tapi tulisannya sangaaat susaaaah dibaca. Akhirnya para juri sepakat meloloskan Totik dengan wanti-wanti agar jangan memakai "sandi rumput" dan berharap ada sesi wawancara. 
Selesai tahap ke-2, semua peserta makan siang dan menunggu hasil diumumkan oleh juri. Rencana semula hasil akan dibacakan jam 4 sore. Tepat jam 4 sore, pak Rus, pak Budi dan pak Fauzi sudah ikut hadir dan bertemu Totik. Tapi karena molor, akhirnya beliau bertiga jalan-jalan di seputar Balai Dikjur. Oh ya, kami sempat ngiri dengan wakil dari daerah lain. Saat lomba, banyak sekali perangkat pemda daerah dan diknas daerah secara berombongan mengunjungi tim kotanya. Lorong dan lobby balai Dikjur penuh dengan para bupati, walikota beserta bawahan2 dari kota/kabupaten lain. Sementara perwakilan kota Semarang sama sekali tak ada yg mengunjungi. Jangankan pak walikota, kepala diknas kota saja tidak kelihatan batang hidungnya. Nggak tahu ya, kalau mereka mendoakan dari jauh..hehehehe. Whatever lah.
Jam 19.00, para peserta baik Sains maupun Math dikumpulkan di tempat lomba masing-masing. Untuk tingkat Math hasil lebih cepat diketahui, karena mengoreksi soal Math memang lebih mudah. Seluruh wakil Math dari kota Semarangberhasil masuk ke 40 besar. Peringkat 1 bahkan diduduki oleh Jessica dari SD  Tri Tunggal, padahal sebelumnya Ana yg difavoritkan masuk peringkat 1.
Nilai tertinggi sains 222, sedang terendah 66,5. Pengumuman hasil Math disebutkan dari urutan terbawah yakni urutan ke 40. Detik-detik ini sangat menegangkan, apalagi sampai urutan ke 5, nama Totik, belum disebutkan. Pak Fauzi nampak pucat pasi dan resah, sambil berucap,"Aduh, bagaimana ini pak Rus, bagaimana ini ?". Ketika peringkat 3 dan 2 masih belum juga disebut, maka kami sudah lemas rasanya. Sampai akhirnya...ternyata nama Totik disebutkan sebagai peringkat ke-1 dan kami meledak dalam kegembiraan. Wakil dari kota Semarang untuk Sains berhasil lolos 2 orang, Totik dan Mawira.
Selamat ya Totik, semoga berhasil lolos kembali di tahap selanjutnya. Perjalanan masih sangat panjang, karena nanti tgl 24-27 Mei, Totik harus mengikuti seleksi tahap 2, dimana dari 40 anak akan diambil 15 anak. Ini juga masih belum selesai, karena dari 15 anak masih akan diambil 6 besar dan akhirnya hanya 3 anak yg akan dikirim ke final tingkat nasional, di Medan. Nggak apa ya Totik, berjuang dari tahap ke tahap saja..take it easy. Bu Susi, guru pendamping dari SD Palebon 4 yg sudah sangat berpengalaman mengikuti tahap-tahap seleksi hingga tingkat Nasional berpesan agar Totik mempelajari juga Sains tingkat SMP. Terimakasih bu, pasti kami akan berupaya. 
Sekarang saatnya untuk mempersiapkan ke tahap 2. Yang agak meresahkan, karena gangguan MSDD nya, kemampuan motorik Totik agak lemah, sedangkan di tahap ke-2 diperkirakan sudah ada tes praktikum. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan. Sekarang Totik sedang berlatih menuang air, menyalakan korek, menggunting dan menjepit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar