PENGERTIAN TENTANG ANAK HIPERAKTIF
Anak yang hiperaktif umumnya bersifat agresif, penuh semangat, tidak dapat tenang, sulit diajar, tidak tahan lama melakukan satu aktivitas. Biasanya juga sulit bergaul dengan teman sebaya, tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dan juga sulit menaati orangtua dan guru. Setelah dewasa umumnya mengalami masalah dalam emosi, suka bermabuk-mabukan atau melakukan pelanggaran hukum. Sebenarnya keaktifan itu tidak mereka inginkan, namun mereka sulit untuk duduk dengan tenang dan memperlambat gerakan mereka karena mereka didorong oleh suatu kekuatan yang sulit dijelaskan, dan sulit diubah.
Pada tahun 1845, Dr. Heinrich Hoffmann mengumpulkan cerita anak-anak yang berisi pelajaran moral dan kemudian melalui penelitian tersebut mengunakan istilah yang berbeda untuk melukiskan sifat hiperaktif. Dan melalui pengamatan, kira-kira di tahun 1902, Dr. G.F. Still menguraikan bahwa ada beberapa perilaku tertentu yang menjadi ciri anak-anak tersebut. Tetapi sebelum menyelidiki secara akurat, ia sudah tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan bahwa perilaku tersebut adalah hasil dari kesalahan pendidikan keluarga. Setelah itu dalam banyak tahun bermunculanlah istilah-istilah, seperti: perhatian, deficit disorder, masalah perilaku fungsional, dyslexia, sindrom anak hiperaktif, sindrom impulsif hiperkinetik, ketidakmampuan dalam belajar, sindrom kerusakan otak minimal, ketidakmampuan belajar secara khusus, dan sebagainya.
PERNYATAAN MASALAH
1. Masalah intelek.
Anak hiperaktif jelas mengalami gangguan dalam otak. Ia sulit menentukan mana yang penting dan mana yang harus diprioritaskan terlebih dulu, selain sulit menyelesaikan pelajaran, sering tidak dapat berkonsentrasi dan pelupa. Adakalanya mereka sulit mengerti pembicaraan orang secara umum, apalagi terhadap petunjuk yang mengandung langkah-langkah atau tahapan-tahapan. Ia sulit menggabungkan satu hal dengan hal lainnya, kurang kendali diri, tidak dapat berencana atau menduga apa akibat yang dilakukannya, susah bergaul, kemampuan belajar lemah. Daya pikir penangkapannya lemah sehingga sulit untuk menghadapi pelajaran matematika. Karena mengalami luka di otak, mereka sering tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan, khususnya ketika masuk ke suasana kelas yang dinamis, emosinya menjadi mudah terangsang. Perilaku yang sulit diduga itu kadang membuat orangtua, guru atau teman-temannya merasa khawatir.
Kadangkala mereka sadar harus mematuhi peraturan, tetapi tidak mampu mengendalikan diri. Ia juga mengalami kesulitan dalam mengutarakan pikiran dan perasaan melalui kata-kata, sering kacau dalam menanggapi citra yang diterima, misalnya: "m" dengan "w", "d" dianggap "b" atau "p" dianggap "q", dan sebagainya sehingga mengalami kesulitan dalam membaca.
2. Masalah biologis.
Mereka suka sekali berlari-lari dan sulit untuk menyuruh mereka diam, sepertinya sedang begitu sibuk melakukan sesuatu sehingga tidak dapat beristirahat, meraba, dan menyentuh benda-benda untuk merasakan lingkungan di sekitarnya, suka berteriak dan ribut, semangatnya kuat. Anak hiperaktif juga peka terhadap bahan kimia, obat, bulu, debu, dan barang kosmetik. Mereka juga sensitif terhadap makanan tertentu, seperti: coklat, jagung, telor ayam, susu, kedelai, daging, babi, gula, dan gandum. Mereka sulit tidur dengan nyenyak dan mudah terbangun, dan kebiasaan tidur mereka bermacam-macam: ada yang bermimpi sambil berjalan, menggigau atau mengompol. Mereka tidak dapat berolahraga dengan banyak gerak dan banyak tenaga, seperti bersepeda atau lompat tali. Sebaliknya gerakan tenang pun bermasalah, misalnya bila disuruh menulis, mewarnai, atau menggambar, mereka tidak dapat menggunakan alat tulis dengan baik.
3. Masalah emosi.
Anak hiperaktif umumnya bersifat egois, kurang sabar, dan emosional, bila berbaris selalu berebutan, tidak sabar menunggu, bermain kasar, suka merusak, tidak takut bahaya, dan sembrono sehingga besar kemungkinan bisa mengalami kecelakaan. Pernyataan emosinya sangat ekstrim dan kurang kendali diri. Juga emosi sering berubah-ubah sehingga tidak mudah diduga, kadang begitu senang dan ceria, tetapi sebentar kemudian marah dan sedih. Seorang ahli berpendapat bahwa yang sangat dibutuhkan mereka adalah melatih mereka untuk dapat mengendalikan diri.
4. Masalah moral.
Karena mengalami berbagai masalah seperti di atas, maka mereka pun tidak memiliki kepekaan dalam hati nurani. Ia bisa mencuri uang orangtua atau permen di toko, tidak mengembalikan barang yang dipinjam, masuk ke kamar orang lain, mencela pembicaraan orang, mencuri dengar pembicaraan telepon orang lain sehingga kesan orang banyak adalah anak ini bermasalah dan bermoral rendah.
PENYELESAIAN MASALAH
Ada banyak orangtua yang tahu bahwa penyebab anak berperilaku demikian hanya karena masalah biologis, lalu menanggapinya tidak dengan serius, tetapi ada juga yang menanggapi secara serius dan menghajarnya ketika mereka berperilaku agresif. Namun bila terus- menerus dihukum dan dipukul, tidak akan mempan terhadap anak seperti ini. Lalu bagaimana cara mengajar mereka?
1. Penggunaan obat.
Dokter umumnya menganjurkan penggunaan obat untuk menolong anak yang hiperaktif, dan hal itu pun sudah dibuktikan bermanfaat dalam menenangkan mereka. Jikalau masalahnya cukup serius dan penyebabnya bukan masalah emosi, maka penggunaan obat harus sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan sampai ada efek sampingannya. Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter ahli saraf.
2. Pengaturan makanan.
Dalam konsultasi dengan dokter sebaiknya orangtua menanyakan apakah anaknya itu alergi terhadap satu macam makanan dan apakah perlu ada pengendalian terhadap makanan, sebab ada banyak bukti terhadap kebenaran ini.
3. Hindarkan pemanjaan.
Anak jangan dimanjakan kalau tahu bahwa penyebab hiperaktifnya karena masalah biologis. Orangtua harus bertahan dengan peraturan yang telah diberikan dan menuntut anak agar menaatinya. Tunjukkan dengan mantap dan wibawa bahwa orangtua ingin ditaati oleh anak-anaknya supaya pernyataan ini juga memberi rasa aman kepada anak. Sikap bertahan ini bukan berarti kejam, keras, diktator atau berhati baja, tetapi sebaliknya justru untuk membina dan mengajar anak tentang apa yang harus mereka lakukan.
4. Menciptakan lingkungan yang tenang.
Usahakan untuk menciptakan suasana yang tenang di tempat anak itu biasa bergerak, misalnya: di kamar atau di ruang bermain. Bila lingkungan tempat tinggalnya sangat bising, sebaiknya pindah rumah agar anak itu dapat bertumbuh dalam situasi yang baik.
5. Memilih acara teve dengan hati-hati.
Acara teve yang menampilkan adegan kekerasan, lagu yang ribut dan sinar yang bergerak menyilaukan, dapat merangsang anak dan mengakibatkan mereka emosional. Cegahlah anak untuk meniru adegan-adegan yang tidak baik. Oleh sebab itu, pilihlah acara teve yang beradegan lembut dan baik.
6. Gunakan tenaga ekstra dengan tepat.
Anak ini kurang dapat mengendalikan diri dan apabila sikap agresifnya dapat disalurkan dalam aktivitas yang tepat, maka itu akan mengurangi keonaran, misalnya dengan mengizinkan dia mengikuti aktivitas di luar rumah atau membuat pekerjaan rumah bersama teman atau mengikutsertakan dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga dengan demikian ia dapat menyalurkan tenaga ekstranya dengan benar.
7. Membimbing dalam kebenaran.
Meski anak hiperaktif sering tidak mampu menguasai diri dengan perilakunya, orangtua atau guru tidak seharusnya bersikap acuh dan menyerah. Setiap perilaku yang tidak dapat diterima harus dicegah, kemudian tentukan suatu standar yang sesuai dengan kebenaran. Perlu ada kesabaran untuk mengajarkan hal ini, walaupun harus dilakukan berulang-ulang. Bila orangtua tidak putus asa, anak akan mempunyai harapan untuk disembuhkan. Didiklah mereka selalu, untuk berdoa kepada Allah SWT
Sumber: PEPAK
Rabu, September 30, 2009
Tips untuk Orangtua yang Memiliki Anak Hiperaktif
Menjadi orangtua yang memiliki anak hiperaktif pasti merupakan salah satu tugas yang sangat sulit. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam usaha menghadapi anak hiperaktif.
Sumber : PEPAK
Pustaka
- Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik.
- Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah kesalahan anak Anda.
- Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.
- Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi anak.
- Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. Alasannya, seberapa banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh.
- Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.
- Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukannya.
- Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
- Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi "setiap satu menit sekali".
- Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah ketika sedang berada di meja makan dan kita meminta dia makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau berlari- lari mengelilingi meja makan. Jangan marahi dia! Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus membantu mereka makan sendiri dengan sabar.
Sumber : PEPAK
Pustaka
Label:
Psikologi Anak
Senin, September 28, 2009
Resep Praktis Sehari-hari
Brokoli Tumis Cabe Kering
Sayuran yang dikenal dapat membantu pencegahan penyakit kanker ini tampak nikmat dengan diolah tumis menggunakan cabe kering.
Sayuran yang dikenal dapat membantu pencegahan penyakit kanker ini tampak nikmat dengan diolah tumis menggunakan cabe kering.
Sumber : Tabloid Nyata
Kategori Masakan : Masakan Indonesia
Bahan-Bahan :
500 | gr brokoli |
5 | buah cabe kering |
2 | sendok makan kecap Inggris |
1/2 | sendok teh kaldu ayam bubuk |
1/2 | sendok makan minyak wijen |
3 | siung bawang putih |
5 | sendok makan air |
Cara Mengolah :
1. Potong-potong brokoli sesuai kuntumnya, rendam dalam air garam selama 5 menit. Tiriskan. 2. Cincang halus bawang putih dan cabe merah kering, sisihkan. 3. Tumis bawang putih dan cabe merah kering hingga harum, tuangkan sedikit air. 4. Masukkan brokoli, kecap Inggris, kaldu ayam bubuk, dan minyak wijen. Aduk-aduk hingga brokoli matang. Angkat. 5. Sajikan segera. |
Manfaatkan Internet untuk Edukasi Anak !
Banyak orangtua yang masih waswas akan kehadiran internet untuk anak-anak.Wow..such an old fashioned thought ! Sungguh pendapat yang sangat tertinggal. Internet boleh dibilang adalah bukti anugerah Tuhan pada kecerdasan otak manusia. Internet bukan hanya bisa menghubungkan antar manusia di berbagai belahan dunia..tapi internet juga merupakan gudang ilmu pengetahuan terbesar di abad ini. Anda mau belajar apa saja, mulai dari ingin tahu tips memasak langsung dari chef terkenal di Paris, gaya fashion terbaru, mengetahui isi museum Smithsonian Institute ( please apologize if the spell isn't correct ), kebudayaan berbagai suku bangsa, penemuan terbaru NASA, dsb, dsb.
Jadi tinggal pinter-pinternya saja orangtua untuk memanfaatkan berbagai pengetahuan yg ada di internet. Kenalkan pada anak situs2 bermutu. Kumpulkan situs2 bermutu kemudian simpan di Bookmarks. Sehingga anak-anak tinggal membuka link2 tsb. Bagaimana jika anak diam2 membuka situs porno yg banyak berseliweran ? Anda memang harus rajin mencek History, sehingga apa saja yg anak download & buka akan terbaca di history. Beberapa hal yang ingin saya singgung disini adalah Facebook, Blog & Forum
Facebook ? Situs ini merupakan situs jejaring sosial yg sedang trend, termasuk di kalangan anak-anak Al Azhar 25. Mereka nampak enjoy sekali bergabung dan mengirim berbagai komen di FB. Tapi tidak perlu terlalu strict dg melarang FB. Saya yakin FB ini mencapai peak time hanya saat liburan panjang. Ketika sudah mulai sekolah, apa sih yg bisa lebih seru daripada jumpa langsung di sekolah ? FB juga sebetulnya bisa banyak dimanfaatkan, misalnya untuk mengembangkan hobby. Yang hobby gambar, fotografi, dll bisa mengupload dg mudah hasil karya mereka, syukur2 bisa dijual, kan rintisan toko online jadinya.
Bagaimana dengan Blog ? Manfaat blog sebetulnya sangat besar. Tiap anak bisa diajarkan bikin blog sesuai selera mereka.Blog ini semacam situs pribadi gratisan. Dengan mengelola Blog, anak bisa menuangkan ide-ide nya sekaligus menambah kemampuan menulisnya.
Forum itu apa ? Biasanya saat anak memainkan game=online, disitu juga tersedia Forum yg menjadi ajang komunikasi antar penggemar game. Di forum, setiap member ( ya, harus sign up dulu alias daftar ) bebas menkritisi game, berpendapat, mengajukan topik baru, dll.Singkatnya berdsikusi. Biasanya forum dilakukan dalam bahasa Inggris. Nah, jika anak rajin ikut forum, secara tak langsung kemampuan Inggris mereka akan meningkat dg sangat bagus. Selain itu, banyak sekali knowledge yg didapat dari sesama peserta forum. Sebenarnya hampir setiap topik menyediakan forum. Ada forum Dinosaurus, Science, Aeronautika, Greenworld, dll.
Nah..apalagi yg ditunggu ? Manfaatkan internet semaksimal mungkin untuk edukasi anak anda. Dan rasakan betapa banyak yg bisa diperoleh secara cuma-cuma di dunia ini ( paling bayar koneksi aja ). Belajar murah lewat sumbernya secara langsung lagi, woww..siapa nolak?
Label:
Artikel Internet
Jumat, September 25, 2009
Totto-chan by Tetsuko Kuroyanagi
Siapa pernah baca buku ini ? Wow..ceritanya sederhana namun membuat kita bisa mengerti cara berpikir seorang anak secara dalam.
Sedikit sinopsis tentang buku ini ( sumber wikipedia w/ Google Translation )
Sedikit sinopsis tentang buku ini ( sumber wikipedia w/ Google Translation )
Buku diawali dengan ibu Totto-chan's datang untuk mengetahui alasan putrinya dikeluarkan dari sekolah umum. Ibunya menyadari bahwa kebutuhan Totto-chan adalah sebuah sekolah di mana kebebasan berekspresi secara lebih dr biasanya diperbolehkan. Jadi, ia mengambil Totto-chan untuk bertemu dengan kepala sekolah dari sekolah yang baru, Mr Kobayashi. Sejak saat itu persahabatan terbentuk antara guru dan murid.
Buku ini selanjutnya menggambarkan saat-saat Totto-chan, teman-teman yang membuat, pelajaran ia belajar, dan suasana yang bersemangat ia imbibes. Semua ini disajikan kepada pembaca melalui mata seorang anak. Jadi pembaca melihat bagaimana dunia normal berubah menjadi indah, tempat menarik penuh kegembiraan dan antusiasme. Pembaca juga melihat peran mereka sebagai orang dewasa, bagaimana Mr Kobayashi memperkenalkan kegiatan baru untuk menarik minat murid. Satu melihat dalam Mr Kobayashi seorang pria yang memahami anak-anak dan berusaha untuk mengembangkan kualitas mereka pikiran, tubuh dan hati. Perhatian bagi penyandang cacat dan penekanannya pada kesetaraan dari semua anak yang luar biasa. Di sekolah, anak-anak memimpin hidup bahagia, tidak menyadari hal yang terjadi di dunia. Perang Dunia ke 2 telah dimulai, namun di sekolah ini, tidak ada tanda-tanda itu terlihat. Tapi suatu hari, sekolah ini dibom, dan tak pernah dibangun kembali, meskipun kepala sekolah menyatakan bahwa ia memandang ke depan untuk membangun sekolah yang lebih baik putaran waktu berikutnya. Tidak pernah dilakukan dan ini menjadi berakhirnya Totto-chan sebagai seorang murid di Tomoe Gakuen.
Buku ini selanjutnya menggambarkan saat-saat Totto-chan, teman-teman yang membuat, pelajaran ia belajar, dan suasana yang bersemangat ia imbibes. Semua ini disajikan kepada pembaca melalui mata seorang anak. Jadi pembaca melihat bagaimana dunia normal berubah menjadi indah, tempat menarik penuh kegembiraan dan antusiasme. Pembaca juga melihat peran mereka sebagai orang dewasa, bagaimana Mr Kobayashi memperkenalkan kegiatan baru untuk menarik minat murid. Satu melihat dalam Mr Kobayashi seorang pria yang memahami anak-anak dan berusaha untuk mengembangkan kualitas mereka pikiran, tubuh dan hati. Perhatian bagi penyandang cacat dan penekanannya pada kesetaraan dari semua anak yang luar biasa. Di sekolah, anak-anak memimpin hidup bahagia, tidak menyadari hal yang terjadi di dunia. Perang Dunia ke 2 telah dimulai, namun di sekolah ini, tidak ada tanda-tanda itu terlihat. Tapi suatu hari, sekolah ini dibom, dan tak pernah dibangun kembali, meskipun kepala sekolah menyatakan bahwa ia memandang ke depan untuk membangun sekolah yang lebih baik putaran waktu berikutnya. Tidak pernah dilakukan dan ini menjadi berakhirnya Totto-chan sebagai seorang murid di Tomoe Gakuen.
Ayo baca buku ini dan kalian akan tahu sudut pandang seorang anak yg sungguh berbeda dengan kita, para orangtua.
Rabu, September 23, 2009
Let's Enjoy : The Corrs-So Young
The Corrs, grup band asal Skotlandia ini terdiri dari 3 orang cewek & seorang cowok yang semuanya masih dalam hubungan keluarga alias kakak adik. Grup musik ini menjadi istimewa karena lagu-lagu yg dibawakan bernuansa musik khas Skot. Dan lagu So Young berikut ini sangat bagus karena liriknya memberi spirit tidak mudah putus asa bagi generasi muda, sesuatu yg patut distimulasikan kepada anak-anak kita agar tidak takut untuk selalu mencoba ..cause we are so young now..so young..so young now.
Video Masakan : TIRAMISU
Tiramisu ? Hmm..yummi..siapa tak kenal rasa lezat tiramisu ? Meskipun namanya berbau Jepang, tapi tiramisu asli made in Italy. Berikut video cara membuat Tiramisu.
Well ? Let's try..do not worry to be fail..just try and try
Label:
Resep Yummy
Minggu, September 20, 2009
Finally....It's time to celebrate !
Akhirnya, hari yg dinanti-nantikan itu datang juga. Minggu 20 September 2009 menjadi hari yg sangat dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia untuk merayakan tuntasnya menjalani ibadah puasa. Pagi jam 05.30, jalanan yg semula sepi sekali, perlahan-lahan diramaikan oleh mobil-mobil, sepeda motor dan para pejalan kaki. Mereka hendak menjalankan sholat ied di tempat favorit masing-masing.
Beberapa tempat yg menjadi lokasi sholat ied antara lain : lapangan Pancasila Sakti bundaran simpang lima, halaman PDAM Tirta Moedal jl. Kelud, lapangan Unnes, halaman RSUD Kariadi, dll. Lain kali mungkin asyik juga ya kalo ada sholat ied di halaman SDI AA 25, diikuti keluarga besar AA25, guru, karyawan, staf Al Fikri, para murid & orangtua. Hmm..pasti menambah erat hubungan silaturahmi. Tapi sayangnya tentu saja hal seperti ini sulit dilaksanakan, karena lebaran identik dg mudik, sehingga pasti banyak di antara kita yg jauh2 hari sudah memilih mudik daripada menetap di Semarang.
Satu hal yg mengganggu pikiran saya selama ini. Tiap kali TVRI stasiun Jawa Tengah menayangkan acara ngabuburit, di antaranya diisi dengan tayangan doa-doa berbuka puasa oleh anak-anak dari berbagai sekolah, ada orangtua murid yg komplain.."Jeng, kenapa sih kok anak-anak Al Azhar 25 nggak pernah masuk TV seperti itu..tuh lihat, sekolah A saja masuk lho". Okey deh bu ( kali dia pengin ya anaknya sesekali masuk TV ) nanti saya sampaikan ke kepala sekolah. Nah, pak Budi..kumaha atuh ? Ide bagus juga kan ?
Pada kesempatan kali ini, pengurus Jam'iyyah juga ingin mengucapkan kepada
Ketua Umum Yayasan Al Fikri Bpk. H.Soetarto beserta segenap pengurus
Kepala Sekolah SDI AA 25 bpk. Budiyarno beserta segenap guru tercinta & karyawan
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Label:
Kegiatan Jamiyyah
Sabtu, September 19, 2009
Segenap Pengurus Jam'iyyah SD Islam Al Azhar 25 Semarang
mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga kita semua memperoleh Berkah & Rahmat Nya
Label:
Kegiatan Jamiyyah
Kamis, September 17, 2009
Rabu, September 16, 2009
Gerakan Brain Gym untuk Perkembangan Bicara
Kesuksesan anak dalam meraih prestasi sangat ditentukan oleh perkembangan kemampuan bahasa atau kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat diperlukan agar anak dapat berinteraksi secara nyaman & efektif dengan guru & teman, selain juga mampu menangkap apa yg disampaikan oleh guru. Adapun salah satu persyaratan utama anak untuk bisa berkomunikasi adalah kemampuan otak anak mengelola informasi di dalam pusat bahasa dan menyalurkan reaksi yang tepat, berupa pemilihan kata, penyusunan kalimat serta intonasi yang pas. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan berbahasa anak sering tidak siap untuk memasuki jenjang pendidikan formal seperti SD. Hal ini lebih banyak disebabkan, TK yg semestinya mengoptimalkan perkembangan bahasa anak, terpaksa menggantikan fungsinya sebagai bentuk persiapan anak ke SD, dg lebih menekankan ke baca tulis hitung. Untuk itu peran aktif orangtua harus semakin besar. Bapak ibu tidak bisa lagi menyerahkan seluruh tanggungjawab pendidikan ke sekolah. Nah, bagi para ortu yg ingin anaknya lebih baik lagi kemampuan berbahasanya, bisa mnecoba metode Brain Gym seperti di bawah ini.
1. Gerakan Meregangkan Otot :
yaitu kemampuan berguling dari posisi tiarap sampai ke posisi telentang, dan sebaliknya, kemampuan membedakan daerah tubuh dan memulai gerakan dari satu bagian tubuh. Fungsinya: membantu bicara, pemahaman dan halangan lain yang terkait dengan bicara
2. Burung Hantu Reseptif:
Orangtua/guru berdiri di belakang si anak dan meremas bahu si anak sambil menolehkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Fungsinya: integrasi tengkuk, integrasi visi dan mendengarkan dengan gerakan seluruh tubuh, agar bisa mensejajarkan kepala dan leher dengan lebih baik, memperhatikan, membedakan dan persepsi auditori, memori, kemampuan berpikir dan bicara.
3. Mengaktifkan Tangan:
Orangtua/guru mengangkat kedua lengan anak lurus ke atas, menahan dengan lembut pada kedua sisi kepalanya, memanjangkannya, dan mengangkatnya sedikit naik dari tulang iga.
Fungsi: mengurangi ketegangan motorik kasar dalam bahu, dada, lengan dan tangan, koordinasi mata-tangan, cara bicara ekspresif dan kemampuan berbahasa, pernafasan lebih baik
4. Lambaian Kaki:
Orangtua/guru memegang bagian bawah lutut (origo) dan di bagian tumit (insertio) secara bersamaan dengan posisi direntangkan (seperti posisi sila, tetapi kaki satunya menapak di lantai dan si anak berdiri, terapis menahan di belakang). Kemudian kakinya digerak-gerakkan seperti sedang melambai, ulangi dengan kaki lainnya.
Fungsi: kemampuan untuk menahan atau memulai sendiri, menahan berat secara lebih baik, mempertinggi ekspresi diri, dan cara bicara yang ekspresif serta keterampilan berbahasa
5. Pompa Betis:
anak berdiri pada jarak satu lengan dari meja dan menyandar ke dean pada meja sambil meletakkan telapak tangan di atas meja. Satu kaki ditarik lurus ke belakang sampai jari jari kakinya
menyentuh lantai dan tumitnya terangkat. Orangtua/guru memegangi pergelangan kaki anak sambil dengan lembut menekan tumit anak ke lantai. Lalu tumit diangkat dan proses menekan mengangkat diulangi beberapa kali untuk memanjangkan otot betisnya.
Fungsi: kemampuan untuk menahan dan memulai sendiri, menahan bobot, mempertinggi kesadaran sikap tubuh dan ekspresi diri, cara berbicara yang ekspresif dan kemampuan berbahasa
6. Sakelar Otak:
dengan satu tangannya, orangtua/guru dengan kuat memijat jaringan lunak di bawah tulang selangka anak, kiri dan kanan tulang dada, lalu orangtua/guru meletakkan tangannya yang lain pada pusar si anak.
Cara lain: orangtua/guru dengan perlahan menggerakkan sebuah pena dengan memegangnya dari jarak 12 sampai 18 inci dari hidung si anak, dari kiri bidang visual anak ke kanan, dan kembali lagi. Diulang. Fungsi: mengirim pesan dari belahan otak kanan ke sebelah kiri tubuh, dan sebaliknya, menerima oksigen lebih banyak, perbaikan koordinasi visual, peningkatan kemampuan berpijak dan memusat.
7. Menguap Ber Energi;
orangtua/guru menekan atau dengan lembut memijat sembarang titik yang tegang pada rahang anak khususnya pada tepi geraham bagian atas dan bawah, kemudian bersama sama anak, orangtua/guru
mengeluarkan bunyi desahan (menguap) yang membuat relaks.
Fungsi: perbaikan fungsi motor untuk otot otot yang terlibat dalam proses mengunyah dan bersuara, peningkatan relaksasi dan visual, perbaikan komunikasi yang ekspresif dan verbal, peningkatan kemampuan memilah informasi penting.
8. Passing Telling;
Orangtua/guru menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di cuping bawah (3 titik atas tengah bawah). Ulangi 3 x atau lebih.
Fungsi: membedakan persepsi, memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara, daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati dan keterampilan berpikir, mendengar dengan kedua telinga secara bersamaan.
Sumber : "I am The Child"
Label:
Psikologi Anak
Lebaran ...sebentar lagi
Sebentar lagi Ramadhan akan berlalu. Hari kemenangan yang dinanti-nantikan akan segera datang. Suasana makin terasa karena anak-anak AA 25 sudah memasuki liburan panjang. Facebook (FB) yg saat ini juga ikut menjangkiti anak-anak ( meskipun anak di bawah umur semestinya belum diijinkan mendapat akun FB ) setiap menjelang jam buka puasa rame sekali. "Sambil ngabuburit..buka FB dulu ah..hoii lagi apa nih ?", begitu komen seorang siswi AA di FB. Bapak guru pun ikut rame berkirim pesan di FB, bukan main. Yg masih belum nampak di FB tinggal ibu2 guru.
Selain suasana ngabuburit yg makin rame, di perbelanjaan antrean pembeli di kasir mengular, sehingga mungkin satu orang harus menghabiskan waktu setengah jam an hanya untuk membayar barang belanjaan. Tidak hanya belanja makanan, pakaian, sepatu bahkan peralatan rumah tangga juga diserbu pembeli. Saat bazaar Ramadhan tgl 3 September yg lalu pun, di teras aula AA 25, meskipun hanya diperuntukkan 12 stand, ramenya minta ampun. Rata-rata penjual mengutarakan senang karena jualan nya laris manis.
Tapi sebenarnya, mengapa orang kok cenderung berlaku konsumtif saat menyambut Lebaran ? Apa memang harus begitu ? Semestinya Lebaran sebagai hari kemenangan harus diartikan sebagai bentuk kemenangan batin kita dalam memerangi nafsu. Nafsu amarah, nafsu makan berlebihan, nafsu iri hati, nafsu egois, dsb. Hanya orang-orang yang bisa mengalahkan hawa nafsu nyalah yg sebenarnya berhak untuk merayakan kemenangan. Itupun semestinya bukan diartikan dengan hal-hal yg bersifat materi.
Lebaran sebagai bentuk kelahiran kembali umat manusia setelah masa pencucian dosa, semestinya diartikan sebagai perwujudan kembali kita menjadi manusia yg lebih bersih, lebih empati, lebih peduli pada sesama. Dalam hal empati, masih banyak saudara kita yg untuk makan esok hari saja kesulitan setengah mati, apakah harus kita membelanjakan ratusan bahkan jutaan rupiah untuk barang-barang yg sebenarnya sudah kita miliki.
Dalam hal kebersihan hati, sudahkan kita menghentikan nafsu memperkaya diri secara tidak halal, dengan korupsi misalnya ? Jadi marilah kita sambut hari kemenangan itu dengan semangat menjadi manusia baru yang lebih baik.
Segenap pengurus Jam'iyyah AA 25 mengucapkan Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan batin Semoga kita semua bisa mewujudkan semangat menjadi manusia Islam yang baik. Amin.
Label:
Kegiatan Jamiyyah
Selasa, September 15, 2009
And..these are our pics on Kariadi
Gotong royong menyiapkan parcel mainan
Parcel Mainan yg sudah siap dikirim
Berfoto bersama sebelum bezuk
Label:
Kegiatan Jamiyyah
Jumat, September 11, 2009
Kunjungan ke Pasien Anak di RSUD Kariadi - Bakti Sosial Amaliah Ramadhan 2009
Kamis tgl. 10 September 2009
Sejak pagi ibu-ibu sudah berkumpul untuk bersiap mengunjungi pasien-pasien anak tidak mampu yang dirawat di Kariadi. Rencana semula untuk berangkat pukul 08.30 terpaksa molor menjadi pukul 09.30 karena banyak yg terlambat. Maklumlah...namanya juga ibu-ibu, harus membereskan pekerjaan rumah, membantu persiapan suami dll. Itu lho, hebatnya ibu rumah tangga..di tengah tanggung jawab rumah yg tak ada habisnya, masih menyempatkan diri untuk berkegiatan.
Akhirnya dengan 3 mobil, tepat jam 09.30 kami berangkat. Beberapa peserta dari pihak Jam'iyyah yg ikut : m.Totik, m.Ninin, m.Fendy, m.Ryuichi, m.Raihan, m.Adit, m.Gibran, m. Salma. Sementara dari SD Al Azhar 25, ada pak Budi ( kepsek), bu Ayu ( guru BK ) dan pak Khadik ( PSB ). Alhamdullilah, dalam baksos kali ini dana yg terkumpul cukup lumayan, mencapai 9 juta. Dana bersumber dr infak anak-anak, infak pengajian, infak bazaar & kas jam'iyyah. Selain itu,kami juga sudah mengumpulkan banyak mainan bekas layak pakai, buku gambar & crayon yg kemudian kami rakit jadi parcel2 cantik, pada Rabu siang. Kami menyiapkan 40 parcel.
Sesampai di Kariadi, menemui humas sebentar, kami langsung mengunjungi para pasien itu, ada sekitar 40 pasien ( ada tambahan 2 lg penderita thalasemia, sehingga total 42 ). Anak2 terlihat sangat senang mendapatkan parcel mainan, sementara orangtua pasien banyak yg menitikkan air mata terharu saat menerima amplop bantuan dana. Ya, meskipun nilainya mungkin tak seberapa dibanding besarnya biaya pengobatan, namun mereka sangat menghargai bentuk perhatian yg diberikan. Terlihat dg jelas betapa penderitaan mereka, menunggui anak sakit selama berbulan2, jauh dari rumah, tak ada sanak saudara & mungkin saja uang di kantong sudah habis. Betul2 perjuangan yg berat,baik secara materi maupun moril. Kunjungan kami mudah2an bisa membangkitkan kembali semangat para ayah ibu & pasien.
Kali ini, banyak sekali pasien berpenyakit kanker. Kanker otak, mata, darah..belum thalasemia, hemophilia, mal nutrisi, keropos tulang, dll. Rasanya hampir tak percaya, kenapa penyakit seberat ini sudah menimpa anak-anak yg seharusnya masih merasakan cerianya dunia anak. Hati kami sempat tercekat, saat seorang bapak dengan terbata2 menunjukkan foto anaknya sebelum dioperasi kanker mata. Foto itu nampak kucel karena selalu dipegang erat2 olehnya. Saat ini kedua bola mata anak ini sudah diangkat sehingga menjadi buta.
Meskipun di antara kami tidak ada yg menangis, karena sebelumnya sudah diwanti2 agar tdk menangis, hati kami tetap mengharu biru. Hanya saja, air mata justru akan menambah derita moril si pasien.
Pada akhir kunjungan, menyadari bahwa jumlah pasien makin banyak, kami justru semakin terpacu untuk menambah frekuensi kunjungan, dari yg setahun sekali menjadi minimal 2 kali setahun. Untuk itu, kami harus bekerja lebih keras lagi menggalang dana. Tapi kami yakin, setiap tujuan baik pasti akan ada jalan keluarnya. Terima kasih untuk semua teman-teman yg sudah bekerja sangat keras mensukseskan baksos ini, terima kasih juga untuk semua donatur, m.Namira, Cynthia, Anisa, Fidha, dll. Hanya Allah SWT yg bisa membalas kebaikan kalian semua.
Sejak pagi ibu-ibu sudah berkumpul untuk bersiap mengunjungi pasien-pasien anak tidak mampu yang dirawat di Kariadi. Rencana semula untuk berangkat pukul 08.30 terpaksa molor menjadi pukul 09.30 karena banyak yg terlambat. Maklumlah...namanya juga ibu-ibu, harus membereskan pekerjaan rumah, membantu persiapan suami dll. Itu lho, hebatnya ibu rumah tangga..di tengah tanggung jawab rumah yg tak ada habisnya, masih menyempatkan diri untuk berkegiatan.
Akhirnya dengan 3 mobil, tepat jam 09.30 kami berangkat. Beberapa peserta dari pihak Jam'iyyah yg ikut : m.Totik, m.Ninin, m.Fendy, m.Ryuichi, m.Raihan, m.Adit, m.Gibran, m. Salma. Sementara dari SD Al Azhar 25, ada pak Budi ( kepsek), bu Ayu ( guru BK ) dan pak Khadik ( PSB ). Alhamdullilah, dalam baksos kali ini dana yg terkumpul cukup lumayan, mencapai 9 juta. Dana bersumber dr infak anak-anak, infak pengajian, infak bazaar & kas jam'iyyah. Selain itu,kami juga sudah mengumpulkan banyak mainan bekas layak pakai, buku gambar & crayon yg kemudian kami rakit jadi parcel2 cantik, pada Rabu siang. Kami menyiapkan 40 parcel.
Sesampai di Kariadi, menemui humas sebentar, kami langsung mengunjungi para pasien itu, ada sekitar 40 pasien ( ada tambahan 2 lg penderita thalasemia, sehingga total 42 ). Anak2 terlihat sangat senang mendapatkan parcel mainan, sementara orangtua pasien banyak yg menitikkan air mata terharu saat menerima amplop bantuan dana. Ya, meskipun nilainya mungkin tak seberapa dibanding besarnya biaya pengobatan, namun mereka sangat menghargai bentuk perhatian yg diberikan. Terlihat dg jelas betapa penderitaan mereka, menunggui anak sakit selama berbulan2, jauh dari rumah, tak ada sanak saudara & mungkin saja uang di kantong sudah habis. Betul2 perjuangan yg berat,baik secara materi maupun moril. Kunjungan kami mudah2an bisa membangkitkan kembali semangat para ayah ibu & pasien.
Kali ini, banyak sekali pasien berpenyakit kanker. Kanker otak, mata, darah..belum thalasemia, hemophilia, mal nutrisi, keropos tulang, dll. Rasanya hampir tak percaya, kenapa penyakit seberat ini sudah menimpa anak-anak yg seharusnya masih merasakan cerianya dunia anak. Hati kami sempat tercekat, saat seorang bapak dengan terbata2 menunjukkan foto anaknya sebelum dioperasi kanker mata. Foto itu nampak kucel karena selalu dipegang erat2 olehnya. Saat ini kedua bola mata anak ini sudah diangkat sehingga menjadi buta.
Meskipun di antara kami tidak ada yg menangis, karena sebelumnya sudah diwanti2 agar tdk menangis, hati kami tetap mengharu biru. Hanya saja, air mata justru akan menambah derita moril si pasien.
Pada akhir kunjungan, menyadari bahwa jumlah pasien makin banyak, kami justru semakin terpacu untuk menambah frekuensi kunjungan, dari yg setahun sekali menjadi minimal 2 kali setahun. Untuk itu, kami harus bekerja lebih keras lagi menggalang dana. Tapi kami yakin, setiap tujuan baik pasti akan ada jalan keluarnya. Terima kasih untuk semua teman-teman yg sudah bekerja sangat keras mensukseskan baksos ini, terima kasih juga untuk semua donatur, m.Namira, Cynthia, Anisa, Fidha, dll. Hanya Allah SWT yg bisa membalas kebaikan kalian semua.
Label:
Kegiatan Jamiyyah
Langganan:
Postingan (Atom)